JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), pengelola dan pemegang konsesi Jalan
Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) mendapat kucuran kredit sindikasi dari 16 bank senilai Rp 11,363 triliun.
Kredit sindikasi tersebut terdiri atas pembiayaan konvensional dan pembiayaan syariah. Porsi perbankan konvensional senilai Rp 8,9 triliun dan perbankan syariah Rp 2,4 triliun.
Bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB) adalah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Fasilitas pembiayaan konvensional diberikan oleh PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk, PT Bank DKI, dan PT Indonesia Infrastructure Finance.
Sedangkan fasilitas pembiayaan syariah diberikan oleh PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRISyariah, Tbk, PT Bank BCA Syariah, PT Bank CIMB Niaga, Tbk-Unit Usaha Syariah, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)-Unit Usaha Syariah, dan PT Bank Maybank Indonesia, Tbk-Unit Usaha Syariah.
Penandatanganan perjanjian pinjaman sindikasi untuk membiayai pembangunan proyek sepanjang 38,64 kilometer dilakukan pada hari ini, Selasa (31/7/3018).
Direktur Utama PT JJC Djoko Dwiyono mengatakan sangat menghargai dukungan perbankan konvensional dan syariah dalam membiayai proyek tol yang dimulai dari Cikunir hingga Karawang Barat.
"Untuk pertama kalinya proyek jalan tol yang dibiayai lembaga perbankan yang bersifat syariah, sehingga proyek ini lebih syar'i," ujar Djoko.
Djoko menambahkan, Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ini dilakukan pada 5 Desember 2016 dengan masa konsesi 45 tahun.
Kebutuhan investasi untuk membiayai proyek tol ini senilai Rp 16,233 triliun yang didanai sebesar 70 persen pinjaman, dan 30 persen ekuitas perusahaan.
Sementara itu, Direktur Perbankan Korporasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar mewakili 16 bank konvensional dan syariah menambahkan, kolaborasi kedua jenis bank ini sangat bermanfaat. Terutama untuk infrastruktur.
"Kolaborasi ini merupakan momentum yang baik untuk memicu pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi," kata Royke.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengutarakan hal senada.
Menurutnya kolaborasi perbankan konvensional dan syariah merupakan terobosan di bidang pembiayaan untuk mendukung kelancaran pembangunan jalan tol.
"Sebagai perbandingan dulu Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibiayai pinjaman Rp 8,8 triliun dari 20 bank. Sekarang makin sedikit banknya 16 bank tapi nilainya makin tinggi Rp 11,363 triliun," ujar Herry.
Saat ini progres konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) sudah 40,29 pereen dan ditargetkan beroperasi Maret 2019 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.