JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati telah dibuka secara fungsional pada musim Lebaran 2018, hingga kini Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1 SS Tanjung Morawa-SS Perbarakan tak kunjung diresmikan.
Pekerjaan konstruksi jalan bebas hambatan sepanjang 10,75 kilometer ini telah rampung dan siap untuk dioperasikan.
Seksi ini nantinya akan menghubungkan Seksi 2-6 Tol MKTT dengan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).
Direktur Utama PT Jasamarga Kualanamu Tol Agus Suharjanto mengatakan, beroperasinya seksi ini akan meningkatkan konektivitas serta memperlancar arus serta menurunkan biaya logistik barang dan jasa.
Di samping itu, jalan tol ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Bandara Kualanamu menuju Kota Medan atau sebaliknya, menjadi 45 menit. Saat ini, waktu tempuh normal yaitu 2 jam.
Jalan tol ini terhubung dengan Jalan Tol Belmera yang saat ini sudah terintegrasi dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
"Kami berharap setelah beroperasi secara menyeluruh, jalan tol ini nantinya mampu berkontribusi pada perkembangan perekonomian wilayah," tutur Agus.
Secara keseluruhan, Tol MKTT terdiri atas tujuh seksi. Seksi 2-6 sudah beroperasi sejak 13 Oktober 2017.
Sementara untuk seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 9,3 Km dibagi menjadi 2 seksi yakni 7A dan 7B.
Saat ini progres tanah untuk keduanya telah mencapai 91,75 persen. Sementara, pekerjaan konstruksi untuk Seksi 7A mencapai 53,88 persen dan 7B mencapai 77,84 persen.
Menelan investasi hingga Rp 4,9 triliun, jalan tol sepanjang 61,7 kilometer itu diharapkan dapat beroperasi penuh pada awal 2019.