Hingga Juni, Damai Putra Cetak Penjualan Rp 400 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang Damai Putra Group mencetak penjualan hingga akhir Juni 2018 senilai Rp 400 miliar.

Penjualan tersebut dikontribusi oleh apartemen Sayana, ruko Galea Segara City Bekasi, Tirta Kirana Grand Tirta Sidoardjo, dan Abelia Green Hills Residence Yogyakarta.

Presiden Direktur Damai Putra Group Johannes Mardjuki mengungkapkan hal tersebut saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (5/7/2018).

Baca juga: Berkongsi dengan Jepang, Damai Putra Garap Apartemen

Menurut Johannes total target penjualan hingga akhir tahun ini senilai Rp 1,5 triliun dengan kontribusi terbesar masih berasal dari produk-produk yang dikembangkan di Kota Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.

Johannes mengakui catatan penjualan tahun ini tidak sebagus tahun sebelumnya karena daya beli masyarakat cenderung terus turun.

Namun demikian, dia tetap optimistis target penjualan tahun ini tercapai karena produk yang ditawarkan adalah yang dibutuhkan pasar, terutama untuk kalangan generasi milenial.

"Dengan tawaran cicilan 48 kali tanpa bunga untuk tunai bertahap serta uang muka atau down payment (DP) 5 persen untuk pembeli yang memanfaatkan fasilitas KPR/KPA, produk kami terserap maksimal," papar Johannes.

-

"Harganya kompetitif. Untuk apartemen mulai dari Rp 400 jutaan sudah dapat tipe dua kamar tidur, sementara rumah tapak mulai Rp 600 jutaan," kata Dewi.

Saat ini, Damai Putra Group tengah membangun jalan layang Alindra Harapan Indah yang ditargetkan rampung akhir Agustus 2018, dan akses menuju Tol Semanan-Sunter-Pulogebang.

Terkait pengembangan ke depan, Damai Putra Group akan memulai konstruksi pusat belanja seluas 30.000 meter persegi dengan nilai investasi Rp 400 miliar.

Pusat belanja ini diperuntukan bagi kelas menengah ke atas, mengikuti demografi pasar Bekasi dan penghuni Kota Harapan Indah sebanyak 60.000 kepala keluarga yang didominasi kasta ini.

www.shutterstock.com Ilustrasi.

Menurut Direktur Strategis Korporat Damai Putra Group Edward Gunawan mengatakan, hotel bintang tiga dibangun di Kota Harapan Indah karena kebutuhannya demikian tinggi.

"Terlebih jika ada acara meeting, incentivea, convention and exhibition (MICE), belum akomodatif. Ini peluang besar bagi kami," ujar Edward.

Selain hotel di Kota Harapan Indah, tambah dia, Damai Putra juga membidik pasar hotel di Yogyakarta yang hingga kini masih dalam kejian kelayakan bisnis.