KOMPAS.com - Bagi Anda yang ingin berlibur pada bulan ini, sudah saatnya menentukan tujuan. Juli ini merupakan pertengahan tahun, yang artinya menikmati masa musim panas.
Kalau memang berencana liburan, tidak salah untuk pergi berwisata ke daerah pantai. Seperti yang sudah sangat dikenal, Pulau Bali merupakan daerah yang tidak ada habisnya dengan obyek wisata pantai.
Untuk tempat beristirahat pun banyak pilihan, tergantung budget dan jenis penginapan yang kita mau. Salah satunya yaitu Sumatran Karo House atau Rumah Karo Sumatera yang berdesain khas etnis Batak Karo, tetapi lokasinya di Bali.
Rumah tradisional Sumatera berusia 60 tahun ini terbuat dari kayu jati yang diperbarui dengan sentuhan tangan tanpa kehilangan keasliannya. Layak rasanya jika kayu jati itu disebut “kayu abadi".
Dindingnya yang membentuk sudut miring dimaksudkan untuk menjaga dari serangan harimau liar karena lokasinya dekat dengan hutan.
Selain itu, menurut kepercayaan masyarakat, celah kosong antara tanah dan lantai rumah itu sebagai ruang untuk roh-roh yang menjaga rumah tersebut.
Hunian seperti ini cocok menjadi rumah peristirahatan saat liburan bagi orang suka dengan rumah bernuansa tradisional, menyatu dengan alam, dan para petualang.
Rumah tradisional berusia 100 tahun ini dibawa langsung dari Pulau Sumatera ke Pulau Bali dan direnovasi dengan hati-hati.
Big Karo Surf House namanya. Sebagai hunian langka, rumah kayu yang indah ini terbuat dari kayu jati bernilai tinggi dan cocok bagi mereka yang suka bertualang.
Bagi Anda yang suka berselancar dan ingin beristirahat di rumah yang bernuansa pantai, ini merupakan hunian yang pas.