SEMARANG, KOMPAS.com – Mudik tahun ini jauh lebih baik. Ungkapan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ini benar adanya.
Kesungguhan pemerintah mewujudkan prasarana infrastruktur salah satu kuncinya.
Sudah sejak lama mudik selalu dipenuhi dengan kisah pilu. Kecelakaan, kemacetan, hingga penuh sesaknya jalan pantura menjadi cerita setiap tahun. Fenomena itu seolah mulai terkikis pada gelaran mudik tahun 2018 ini.
Baca juga: Jalur Pantura, Jejak Daendles yang Kalah Pamor dari Tol Trans Jawa
Menurut Basuki, mudik hanyalah bonus dari kesungguhan pemerintah membangun proyek infrastruktur. Dengan mudik, pekerjaan infrastruktur bisa berjalan jauh lebih cepat.
“Akhir 2018, semua Tol Trans Jawa nanti dioperasionalkan. Mudik ini hanya bonus, bisa dimanfaatkan secara fungsional,” kata Basuki, Rabu (13/6/2018).
Empat hal tersebut, yaitu sarana prasarana, rekayasa lalu lintas, perilaku pengemudi hingga kebijakan hari libur. Melalui pola itu, kata dia, mudik tahun ini disebut jauh lebih nyaman.
“Mudik tahun ini lebih baik, sarana prasarana, rekayasa lalu lintas, perilaku, serta hari liburnya,” ucap Basuki.
Kepolisian sebagai komandan lapangan pun merasakan hal sama. Sarana infrastruktur yang lebih baik membuat manajemen pengaturan lalu lintas bisa berjalan maksimal.
“Infrastruktur lebih bagus, lebih sempurna. Kepolisian, Dishub jadi enak melakukan rekayasa. Dengan itu, pengelolaan arus lalu lintas lebih baik,” ujar Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono.
Hampir tiap hari selama arus mudik ini, Condro terus berputar mengelilingi daerah yang potensial mengalami kepadatan lalu lintas. Jika terjadi kepadatan di satu titik, petugas bisa melakukan rekayasa lalu lintas dengan cepat.
Makin membaiknya pelaksanaan mudik, sebut dia, karena juga didasarkan atas persiapan yang baik. Kerjasama lintas sektoral membuat mudik berjalan lebih baik.
“Ada mobil patroli, lampu SAR. Sinergi dengan yang lain lebih bagus,” ucapnya.
Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.