Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Jokowi Menghubungkan Merak sampai Banyuwangi...

Kompas.com - 08/06/2018, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) punya mimpi besar menghubungkan kawasan Merak di Provinsi Banten hingga Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur melalui pembangunan infrastruktur konektivitas Tol Trans-Jawa.

Bukan tanpa alasan Jokowi bermimpi seperti itu.

Pertama, menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu dari dua fondasi penting dalam membangun daya saing bangsa untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.

Fondasi penting lainnya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Serunya Menjajal Jalur Mudik Tol Trans-Jawa 

"Kita sudah jauh tertinggal dengan China. Bahkan dengan Vietnam, Malaysia, dan Filipina pun kita jauh tertinggal. Di bidang ekspor, dan investasi kita betul-betul kalah. Kalau tidak bangun dan bangkit dari tidur, kita akan kalah," tutur Jokowi dengan nada keras kala meresmikan Tol Medan-Kualanamu.  

 

Presiden Joko Widodo bersama Nyonya Iriana, berjalan di apron terminal bandara Ahmad Yani Semarang sebelum lepas landas, Kamis (7/6/2018)KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Presiden Joko Widodo bersama Nyonya Iriana, berjalan di apron terminal bandara Ahmad Yani Semarang sebelum lepas landas, Kamis (7/6/2018)
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini terus mengulang pernyataannya, terutama saat meresmikan ruas-ruas tol, dan infrastruktur lainnya di berbagai wilayah.

Yang terbaru adalah ketika Jokowi meresmikan terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, pada Kamis (7/6/2018).

Oleh karena itulah, pembangunan infrastruktur yang merupakan tahapan besar pertama yang sangat fundamental dipercepat pengerjaannya.   

Jokowi mengatakan, pada tahun 1977 silam, ketika Jalan Tol Jagorawi dibangun, negara-negara China, Malaysia, Vietnam, dan Malaysia melakukan studi banding ke Indonesia.  

Mereka melihat manajemen konstruksinya. Namun, setelah era Tol Jagorawi, jalan bebas hambatan yang bisa Indonesia bangun hanya 780 kilometer hingga akhir 2014.   

Foto udara simpang susun Waru di Tol Surabaya-Gempol di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Gempol sudah beroperasi dan dapat dilintasi para pemudik.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara simpang susun Waru di Tol Surabaya-Gempol di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Gempol sudah beroperasi dan dapat dilintasi para pemudik.
Bandingkan dengan China sekarang yang sudah punya 280.000 kilometer panjang jalan tolnya. Betapa Indonesia sangat tertinggal jauh.   

"Kita 1.000 kilometer saja belum," cetus Jokowi.  

Jokowi pun meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini M Soemarno untuk menggenjot pembangunan Tol Trans-Jawa yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi.

Jokowi menargetkan pembangunan jalan tol dari ujung barat hingga timur Pulau Jawa ini tersambung pada 2019. Tidak saja tersambung, Tol Merak-Banyuwangi ditargetkan dapat beroperasi pada penghujung 2019.

“Akhir 2019 dari Merak-Banyuwangi harus sudah operasional. Saya minta Menteri BUMN dan Menteri PUPR mewujudkannya,” kata Jokowi.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com