Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digitalisasi Perencanaan Hasilkan Pelayanan Kota yang Lebih Baik

Kompas.com - 06/06/2018, 22:53 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perencanaan kota pada saat ini bukan hanya dilakukan oleh pemerintah setempat, melainkan juga melibatkan pihak lain yang memiliki kemampuan memadai.

Hal itu terungkap dalam diskusi bertema “Perencanaan Kota di Era Digital” yang digelar oleh Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia di Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Baca juga: Urbanisasi Melejit Bisa Timbulkan Masalah Baru Perkotaan

Ketua IAP DKI Jakarta Dhani Muttaqin mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam hal ini Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI, untuk melakukan digitalisasi perencanaan tata ruang.

Digitalisasi itu berupa pemetaan data yang dilakukan setelah dibuatnya rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan rencana detail tata ruang (RDTR).

“Kami sudah diskusi dengan Pemprov DKI, khususnya Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan, untuk digitalisasi data mapping 1:5.000,” kata Dhani Muttaqin dalam diskusi tersebut, Rabu (6/6/2018) di Jakarta.

Dia menuturkan, untuk membuat RTRW dan RDTR dibutuhkan peta yang lebih detail. Peta yang berskala 1:5.000 itu saat ini sudah ada.

Masyarakat bisa mengetahui langsung proses interaktif tata ruang itu secara digital di Jakarta City Planning Gallery (JCPG).

JCPG merupakan galeri yang berisi rencana pembangunan dan tata kota Jakarta dalam bentuk visual. Tujuannya untuk menyosialisasikan rencana tata kota kepada masyarakat luas sehingga masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam mengembangkan Jakarta. 

Dhani menambahkan, ada pula aplikasi-aplikasi lain untuk mempermudah pelayanan kepada publik, misalnya E-Government, E-Monitoring, dan Qlue yang sebelumnya sempat ramai dibahas.

Selain itu, imbuhnya, saat ini ada aplikasi Beride yang sedang dikembangkan bekerja sama dengan IAP. Diharapkan nantinya menjadi salah satu aplikasi yang bisa mendukung pelayanan tersebut.

Basis aplikasi ini juga mengenai perencanaan kota sehingga diharapkan bisa lebih bermanfaat.

“Harusnya lebih aplicable karena kami paham dari sisi teknis tentang perencanaan kota dan kami juga berhubungan dengan Pempov DKI. Jadi bisa dipilih mana yang bisa di-endorse,” ucap Dhani.

Berbagai aplikasi itu, lanjutnya, terus dikembangkan agar perencanaan kota dan pelayanan kepada masyarakat bisa semakin baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com