Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Jasa Marga Kendalikan Macet di Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 06/06/2018, 22:39 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman menilai, ada tiga perbedaan yang cukup menonjol pada musim Lebaran kali ini.

Pertama, jalur tol yang dapat dilalui pemudik jauh lebih panjang, yakni mulai dari Jakarta hingga Surabaya.

Hal ini diprediksi akan mendorong masyarakat untuk menjajal jalan tol baru tersebut, sehingga berdampak pada meningkatnya volume kendaraan.

Baca juga: Serunya Menjajal Jalur Mudik Tol Trans Jawa

Selain itu, adanya sejumlah pekerjaan konstruksi di sepanjang ruas Tol Jakarta-Cikampek, dipastikan akan meningkatkan potensi kemacetan, khususnya di daerah bottle neck.

"Ketiga, tahun ini dimulai implementasi 100 persen transaksi non tunai di seluruh ruas tol, sehingga menimbulkan potensi baru gangguan transaksi di gerbang tol oleh pemudik yang masih menggunakan uang tunai atau yang tidak membawa uang elektronik," terang Raddy di Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Suasana lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (25/5/2018).Kompas.com / Dani Prabowo Suasana lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (25/5/2018).
Ia memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada H-6 atau 9 Juni 2018. Pada saat itu, tak kurang dari 112.000 kendaraan akan meninggalkan Jakarta melewati Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama.

Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek, setidaknya ada tiga strategi yang telah disiapkan.

Pertama, mendistribusikan beban lalu lintas. Ada empat langkah yang akan dilakukan bila hal ini terjadi:

  • Pengalihan Rute Perjalanan Melalui Gerbang Lain
  • Implementasi/ Pemberlakuan Ganjil/Genap di Akses Masuk Tol
  • Implementasi/Pemberlakuan Pembatasan Jam Operasi Kendaraan 3 Sumbu/Lebih di Jalan Tol
  • Pengaturan Lalu Lintas Pada Pertemuan Tiga Arah (Cawang, Pondok Indah, Tanjung Priok) di Simpang Susun Cikunir arah Cikampek

Kedua, mengoptimalisasi kapasitas lajur, gerbang tol, tempat istirahat dan pelayanan, serta parking bay. Strategi ini meliputi tiga hal:

  • Strategi A (Optimalisasi Kapasitas Lajur):
  • Strategi B (Optimalisasi kapasitas gerbang):
  • Strategi C (Optimalisasi kapasitas tempat istirahat/parking bay):

Terakhir, mempercepat penanganan gangguan lalu lintas di sepanjang jalur. Dalam hal ini, ada sebelas langkah yang disiapkan Jasa Marga:

  • Penempatan Petugas Operasional pada Lokasi-Lokasi Strategis/Rawan Kemacetan
  • Mengoptimalkan Rentang Kendali / Beat Petugas Layanan Jalan Tol (LJT) Dengan Cara Penambahan Armada LJT dan Satgas Kamtib
  • Meningkatkan Kemampuan Monitoring Situasi Lalin di Lajur
  • Percepatan Distribusi Informasi/Gangguan Kondisi Lalin kepada Pengguna Jalan Tol
  • Sinkronisasi Pelaksanaan pekerjaan proyek
  • Pemberlakuan Buka Tutup Tempat Istirahat pada saat overload
  • Penghentian Aktivitas Proyek pada saat libur Panjang
  • Percepatan Penanganan Lubang
  • Penambahan armada Patroli Roda Dua
  • Peningkatan kelancaran Transaksi
  • Penempatan 4 buah Crane untuk percepatan Penanganan Kondisi Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com