Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Mulusnya Tol Surabaya-Mojokerto

Kompas.com - 06/06/2018, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Setelah melalui perjalanan panjang dengan menyusuri 10 ruas tol operasional dan fungsional, Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com tiba di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto pada Selasa (5/6/2018).

Jalan tol yang dikenal sebagai Tol Sumo ini merupakan jalan bebas hambatan pertama di Provinsi Jawa Timur yang seluruh ruasnya sudah dioperasikan dan bertarif.

Perjalanan Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com melintasi tol ini dimulai dari Gerbang Tol (GT) Penompo di KM 712 yang merupakan batas wilayah Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: Tol Sumo Paling Siap Sambut Mudik Lebaran 2018

Secara umum, kondisi fisik prasarana jalan relatif mulus. Tak ada titik yang bergelombang di sepanjang jalan 36,27 kilometer ini.

Namun demikian, mulusnya jalan tol ini berpotensi membuat pengendara terlena dan hilang konsentrasi mengemudi.

Foto udara simpang susun Waru di Tol Surabaya-Gempol di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Gempol sudah beroperasi dan dapat dilintasi para pemudik.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara simpang susun Waru di Tol Surabaya-Gempol di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Gempol sudah beroperasi dan dapat dilintasi para pemudik.
Terlebih cuaca Mojokerto-Surabaya pada siang hari demikian terik, dan hanya beberapa kendaraan melintas. Kondisi ini akan memacu pengemudi melajukan kendaraannya lebih cepat. 

"Ini yang selalu kami imbau kepada masyarakat atau pengguna Tol Sumo. Agar tetap waspada dan konsentrasi mengemudi, meski pun tolnya mulus. Jangan sampai terlena," tutur Direktur Utama PT Jasamarga Surabaya Mojokerto Budi Pramono kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Selasa (5/6/2018).

Terkait kondisi fisik jalan yang mulus, Budi bercerita, bahwa tol ini dikerjakan dengan standar kualitas tinggi oleh sebuah tim, yang merupakan bagian dari PT Jasamarga Surabaya Mojokerto.

Hasil pekerjaan kualitas tinggi ini membuat aktivitas perawatan jalan cukup minim. "Jadi, mulusnya Tol Sumo bukan karena sering dirawat atau ditambal, tapi memang kualitasnya bagus," kata Budi.

Foto udara simpang susun bandar di Tol Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Mojokerto termasuk dalam jaringan Tol Trans-Jawa dan sudah dapat dilintasi para pemudik.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara simpang susun bandar di Tol Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Mojokerto termasuk dalam jaringan Tol Trans-Jawa dan sudah dapat dilintasi para pemudik.
Pembangunan Tol Sumo dimulai pada tahun 2007 dan dioperasionalkan secara bertahap. Seksi IA sepanjang 2,3 kilometer yakni Waru-Sepanjang, diresmikan 27 Agustus 2011, dan Seksi IV sepanjang 18,47 kilometer yang mencakup Krian-Kota Mojokerto diresmikan 19 Maret 2016.

Sementara Seksi IB 4,3 kilometer antara Sepanjang-WRR, Seksi II 5,1 kilometer WRR-Driyorejo, dan Seksi III 6,1 kilometer yang melintasi Driyorejo-Krian diresmikan 19 Desember 2017.

Tol Sumo menghubungka Kota Surabaya dan Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Jawa dan menjadi akses utama di Jawa Timur.

Jalan tol ini terkoneksi dengan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto di sebelah barat serta Jalan Tol Surabaya-Porong dan Jalan Tol Waru-Juanda di sebelah timur. 

Tol Sumo dikelola PT Jasamarga Surabaya Mojokerto yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Nilai investasi jalan tol yang melewati 4 wilayah kota dan kabupaten ini mencapai Rp 4,9 triliun dengan kepemilikan mayoritas saham sebesar 55 persen oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 25 persen oleh PT Moeladi, dan 20 persen oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Infografik Top up E-Toll

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com