SURABAYA, KOMPAS.com - Tol Surabaya-Mojokerto atau dikenal publik dengan sebutan Tol Sumo, diklaim sebagai jalan bebas hambatan yang paling siap menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Direktur Utama PT Jasamarga Surabaya Mojokerto Budi Pramono mengatakan hal tersebut saat diwawancarai Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Selasa (5/6/2018).
"Kalau untuk persiapan arus mudik 2018, Sumo sudah sangat lebih siap. Kondisi fisik jalan mulus. Sangat siap melayani para pemudik," ujar Budi.
Baca juga: Jumat, Tol Fungsional Pemalang-Semarang Dibuka Sejak Pukul 6 Pagi
Kesiapan ini menyusul tersambungnya seluruh ruas sepanjang 36,27 kilometer, termasuk ruas terakhir Waru-Mojokerto yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (19/12/2017).
Selain prasarana jalan, menurut Budi, Tol Sumo juga sudah sangat siap dalam hal pelayanan, baik penyediaan fasilitas, jumlah petugas, pengamanan, dan juga elektronifikasi.
"Kami juga menyediakan mesin isi ulang di gerbang tol (GT), dan di gardu tol. Selain itu, juga mobile reader yang dibawa oleh petugas dengan sistem jemput bola, bila terjadi penumpukan kendaraan jelang GT," terang Budi.
Demikian halnya dengan fasilitas tempat istirahat atau rest area. Di Tol Sumo, terdapat dua rest area, masing-masing di KM 725 arah Surabaya dan KM 726 arah Mojokerto.
Di dua fasilitas rest area tersebut, terdapat kelengkapan minimum seperti mushala, toilet, pom bensin kemasan, dan kedai-kedai makan, yang bisa dimanfaatkan oleh pemudik.
Mulus
Dalam pantauan Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, kondisi fisik prasarana jalan Tol Sumo ini memang mulus di seluruh ruas. Tidak didapati jalan bergelombang.
"Meski mulus harus tetap waspada. Jika mengantuk, jangan dipaksakan menyetir. Setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta, sebaiknya manfaatkan rest area," imbau Budi.
Terkait dengan puncak arus mudik, ada perbedaan antara jalan tol di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan Tol Sumo.
Puncak arus kepadatan kendaraan di Tol Sumo akan terjadi pada jalur B yakni yang mengarah ke barat atau Jakarta.
Jika lalu lintas harian rata-rata 10.000 kendaraan, saat mudik dan balik nanti bisa mencapai 20.000 kendaraan.
Tol Sumo sendiri terbagi dalam empat seksi. Seksi I Waru-Sepanjang (2,3 kilometer), Seksi IB Sepanjang-WRR (4,3 kilometer), Seksi II WRR-Driyorejo (5,1 kilometer), Seksi III Driyorejo-Krian (6,1 kilometer) dan Seksi IV Krian-Mojokerto (18,47 kilometer).