Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timur Jakarta Tumbuh, SPS Group Targetkan Lagi Ribuan Hunian pada 2018

Kompas.com - 02/06/2018, 10:25 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Dimas Wahyu

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengembang PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group) terus membangun hunian di sisi timur Jakarta. Mereka memandang potensi besar mengingat proyek infrastruktur mengarah ke wilayah tersebut, terutama untuk kepemilikan hunian bersubsidi.

Daerah itu antara lain Karawang, Subang, Purwakarta, dan Cikarang.

Empat proyek terbaru yang akan mereka luncurkan adalah Grand Cikarang City 2 dengan luas lahan 70 hektar dan rencana total 6.700 unit, kemudian Grand Karawang Residence di luas lahan 100 hektar dengan pembangunan tahap awal 4.300 unit.

Dua lainnya adalah Grand Subang Residence di lahan seluas 30 hektar dengan rencana pembangunan total 2.800 unit, dan Grand Purwakarta Residence seluas 300 hektar dengan rencana total sekitar 25.000 unit.

Baca: Proyeknya Diresmikan Presiden, Asmat Amin Raih Penghargaan

“Kami masih fokus pengembangan di sisi timur Jakarta melihat semakin gencarnya pembangunan infrastruktur ke wilayah tersebut. Hal ini seiring rencana integrasi Jakarta dengan kawasan industri di koridor timur, mulai dari Bekasi, Karawang, dan Purwakarta (Bekapur),” ujar Asmat Amin, Managing Director SPS Group.

Prediksinya, penjualan 10.000 hingga 15.000 hunian bisa tercapai lagi seperti target sebelumnya. Namun, Asmat Amin menyatakan belum memiliki data secara detail mengenai penjualan hingga Mei 2018.

Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati Group (SPS Group), Asmat Amin.KOMPAS.com / DANI PRABOWO Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati Group (SPS Group), Asmat Amin.
Asmat Amin menambahkan, Cikarang ke depannya memang akan menjadi daerah potensial sebagai hunian mengingat tempat tersebut merupakan kawasan industri, di samping masih luasnya lahan untuk pembagunan tempat tinggal.

“Jadi, 40 sampai 50 persen kegiatan ekspor sebenarnya ada dari Cikarang. Kemudian, luas Cikarang ada 20.000 hektar yang berarti 40 kali luas Singapura yang 500 hektar dan belum termasuk Karawang dan Purwakarta. Kalau ini terintegrasi, nantinya akan jadi wilayah yang dahsyat,” kata Asmat Amin.

Untuk hunian bersubsidi, Asmat Amin mengatakan, harga penjualan tetap mengikuti kebijakan, yang pada 2018 ini sebesar Rp 148 juta.

Meski Meikarta menjadi contoh lain pengembangan hunian di wilayah ini, gencarnya promosi pembangunan hunian lain tersebut menurut Asmat Amin tak menjadi masalah bagi penjualan SPS Group.

Ia menyatakan, dampaknya malah lebih bagus sekalipun harga hunian SPS Group di Cikarang lebih mahal. Sebab, lokasi hunian mereka masih di bagian depan Cikarang.

“Karena kampanyenya terkait Cikarang dengan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, otomatis efeknya pun ada ke kami. Lokasi kami (SPS Group) pun ada di depan (utara), lebih strategis,” kata Asmat Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com