Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marks & Spencer Semakin Terpuruk

Kompas.com - 21/05/2018, 17:00 WIB
Haris Prahara,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Peritel pakaian Marks & Spencer terus dihantui gejolak. Mereka dikabarkan mempercepat aksi tutup toko-tokonya.

Bukan tanpa sebab Marks & Spencer mengambil langkah kuda-kuda dalam mempertahankan bisnisnya.

Laporan kinerja terbaru peritel Inggris itu menunjukkan, terjadi penurunan laba untuk dua tahun berturut-turut.

Jika pada 2017, laba Marks & Spencer sebesar 614 juta Poundsterling maka tahun ini angkanya merosot jadi 573 juta Poundsterling.

The Guardian pada Senin (21/5/2018) mewartakan, Chief Executive Marks & Spencer Steve Rowe sudah memutuskan penutupan 100 toko Marks & Spencer akibat jungkir baliknya pendapatan.

Intensitas tutup toko bakal semakin kencang. Saat ini saja, dilaporkan Marks & Spencer telah menggugurkan 20 cabang. Aksi itu membuat nasib 900 pekerja buram.

Baca juga: Selain Toko, Pusat Distribusi Marks & Spencer Juga Bertumbangan

Keputusan seberapa cepat aksi tutup toko akan diputuskan paling lambat Rabu (23/5/2018) tatkala Marks & Spencer mengumumkan kepada publik rincian laporan keuangannya.

Asal tahu saja, kabar penutupan toko Marks & Spencer sudah berembus kencang sejak 2017 silam. Awalnya, aksi tutup toko bakal dilakukan malu-malu alias tidak sporadis seperti kenyataan saat ini.

Namun, Rowe berubah pikiran. Ia masygul melihat pundi-pundi perusahaannya raib lebih kilat. Marks & Spencer pun memilih tutup toko konvensional dan mulai beralih dagang daring.

Ambisi tutup toko yang dicanangkan Rowe rupanya bersambut. Chairman Archie Norman masuk barisan pendukung kebijakan Rowe. Keputusan pangkas toko semakin mendapat legitimasi.

Marks and SpencerIndependent Marks and Spencer
Petinggi-petinggi lama Marks & Spencer mulai masuk kotak. Ambil contoh, Patrick Bousquet-Chavanne yang terpental dari jabatannya sebagai Direktur Pemasaran Marks & Spencer.

Baca juga: Direktur Pemasaran Marks & Spencer Hengkang

Menurut Norman, Marks & Spencer punya masalah menahun selama lebih dari 15 tahun.

Meski enggan terang-terangan menjelaskan apa masalah krusial dimaksud, tetapi aksinya terlihat jelas. Aksi tutup toko tak terelakkan, bahkan semakin tangkas.

Jualan makanan yang dilakukan Marks & Spencer juga dipandang kurang mampu mengangkat bisnis dari kekelaman.

Analis Shore Capital Clive Black memprediksi, penjualan pakaian masih bisa bangkit seiring tren. Namun, terasa berat untuk bisnis makanan.

“Itu (jualan makanan) adalah teka-teki abadi Marks & Spencer. Bisakah mereka menumbuhkan dua bisnis sekaligus dalam waktu bersamaan?” cetus Clive.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com