Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Sinyal BI, Tantangan dan Peluang di Bisnis Properti ke Depan

Kompas.com - 15/05/2018, 18:56 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa tantangan sekaligus peluang yang terbuka lebar dalam bisnis realestat, terutama sektor hunian. Beberapa di antaranya adalah tantangan terkait dampak penurunan nilai tukar rupiah terhadap bisnis properti, cara jitu dalam bertindak dan mengubah tantangan menjadi sebuah peluang.

Itulah yang dikemukakan Presiden Direktur Eureka Group, Dr Lukman Purnomosidi, di hadapan mahasiswa “Real Estate Executive Program” yang digelar DPD REI DKI Jakarta bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Minggu (13/5/2018).

Lukman memaparkan, pelaku usaha dalam negeri saat ini cukup was-was dengan sinyal yang dikirimkan Bank Indonesia (BI) bahwa salah satu cara menyelamatkan rupiah adalah dengan menaikkan suku bunga acuan BI 7 days repo rate.

"Meski masih menjadi pilihan keputusan yang dilematis bagi BI, rezim bunga rendah, mau tak mau, tampaknya bakal segera berakhir. Kalau sudah bicara suku bunga, hampir pasti pengaruhnya akan dirasakan oleh semua sektor usaha, tak terkecuali sektor properti dan perumahan. Karena itulah, pengembang perlu mencermati implikasinya terhadap bisnis properti," ujar Lukman.

Dalam kondisi pasar properti yang masih lemah seperti sekarang, Lukman berharap, Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat merelaksasi dunia usaha seperti kebijakan keringanan perpajakan, suku bunga, dan kebijakan lainnya.

"Hal-hal semacam inilah yang harus diketahui para mahasiswa untuk punya kompetensi yang baik di bidang realestate dari hulu ke hilir," kata Lukman.

Ketua DPD REI DKI Jakarta, Amran Nukman, mengatakan bahwa sesi berbagi wawasan tersebut digelar memang untuk mendorong lahirnya sumberdaya manusia yang mumpuni sebagai pelaku bisnis realestat. Hal itu harus dilakukan melalui institusi pendidikan atau perguruan tinggi.

"Program ini untuk mencetak pengusaha muda yang punya bekal kompetensi yang tangguh di bidang realestat, serta punya kemampuan tajam dalam membaca peluang investasi properti," ucap amran.

Program ini dilaksanakan dengan memadukan konsep-konsep manajemen modern dengan pengalaman nyata bisnis real estate dari para pakar realestate di Indonesia. Setiap materi yang disampaikan, lanjut Amran, merupakan ilmu yang mengikuti kondisi bisnis saat ini.

"Termasuk kurikulum yang diangkat supaya lebih up to date sesuai kebutuhan industri realestat itu sendiri. Untuk mendukung itu, kami ajak pengajarnya yang banyak terdiri dari para di bisnis properti dan terbukti sukses menjalanakan bisnisnya puluhan tahun,” jelasnya.

Selaik Lukman, sebut Amran, mereka adalah Ketua Umum DPP REI, Soelaiman Soemawinata, Wahyu Sulistio, Direktur Metropolitan Land Tbk, Meiko Handoyo, Direktur Ciputra Group, dan banyak lagi. 

Adapun pengajar dari FTUI antara lain, Dr Hendri D.S. Budiono, Prof Yandi Andri Yatmo, Prof. Dr Emirhadi Suganda, MSc, dan beberapa lainnya.

"Semua yang diajarkan bersifat teoritis maupun sharing pengalaman lapangan para tenaga pengajar. Beberapa materi yang diajarkan di antaranya soal mindset dan platform bisnis properti, perencanaan bisnis, pembebasan lahan, lingkungan, permodalan, hukum legal, dan banyak lainnya," kata Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com