Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjual 100 Persen, PGL Siapkan Tahap Kedua Permata Gading Residence

Kompas.com - 07/05/2018, 14:51 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Permata Graha Land (PGL) dalam waktu dekat akan membuka pemasaran tahap kedua Permata Gading Residence di Kelapa Gading, menyusul pemasaran tahap pertama yang terjual 100 persen.

Atas capaian tersebut, pada Jumat (4/5/2018) pekan lalu PGL meraih penghargaan The Most Creative and Innovative Cluster Concept of The Year. CEO PGL, Frendcis Halim, mengatakan apresiasi penghargaan tersebut diberikan usai PGL meluncurkan Cluster Woodland di komplek perumahan Permata Gading Residence.

"Untuk pemasaran tahap 1-3 kami berhasil bisa menjual 80 persen. Tapi, khusus tahap 1 langsung terjual 100 persen hanya dalam 4 jam. di Kelapa Gading kan banyak kalangan keluarga muda dan anak–anak muda milenial," ujar Frendcis di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Untuk menangkap potensi pasar itu, lanjut dia, PGL meluncurkan Woodland yang punya dua tipe, yakni (lt/lb 32/28) dan tipe Oak (lt/lb 38/37). Pada peluncuran tersebut angka pembelian NUP (nomer urut pemesanan) di atas 100, sementara unit yang tersedia hanya 46 unit.

“Langsung terpesan 50 persen dalam waktu dua jam saat pemilihan NUP perdana. Maka,  dalam waktu dekat kami putuskan akan membuka pemasaran tahap kedua," kata Frendcis.

Dia mengaku optimistis Woodland akan diterima di pasar, karena hunian ini dibanderol mulai harga Rp 700 jutaan. Adapun harga rumah tapak di daerah metropolitan Kelapa Gading saat ini di kisaran mulai Rp 3 miliaran hingga puluhan miliar.

Kelapa Gading merupakan kawasan yang sudah berkembang pesat dengan NJOP terbilang tinggi, yakni mencapai Rp 25 juta per meter persegi. Untuk membangun hunian dan 20 kawasan komersial di lahan seluas 3,8 hektar itu, PGL menggelontorkan investasi hingga Rp 200 miliar.

"Dengan harga yang sangat bersaing ini saya optimistis bisa bermain di pasar Kelapa Gading, Sampai awal tahun ini khusus penjualan rumah masih akan menarik," kata Frendcis.

Berdasarkan catatan Kompas.com sendiri,  sepanjang semester kedua 2017, transaksi rumah tapak atau landed house di kawasan Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek) tercatat mencapai Rp 7,1 triliun. Transaksi itu berasal dari penjualan 5.363 unit rumah. Diproyeksikan permintaan akan meningkat pada H1 (semestet pertama) 2018.

Proyeksi tersebut disampaikan oleh Senior Associate Director and Head of Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia Arief Rahardjo kepada Kompas.com, Jumat (4/5/2018).

Nilai transaksi itu lebih rendah dibanding periode yang sama tahun-tahun sebelumnya yang bisa bertengger di angka Rp 8 triliun. Meski pertumbuhan diprediksi terjadi pada semester pertama 2018, namun perkiraannya tidak akan lebih dari dua persen saja. Hal ini karena kondisi politik yang sedang terjadi.

Seperti diketahui, tahun ini pemilihan kepala daerah serentak kembali digelar. Selain itu, pada saat yang sama juga tengah dilakukan persiapan untuk menghadapi kontestasi politik nasional 2019 mendatang.

"Pasar properti khususnya landed residential masih diproyeksikan bergerak positif, namun tidak akan signifikan karena tingkat inflasi yang rendah juga tahun pemilihan kepala daerah serentak. Kelas menengah dan menengah atas yang akan mendominasi pasokan tahun 2018," tutur Arief.

Selama semester kedua tahun lalu, wilayah Tangerang masih mencatat transaksi penjualan tertinggi dibandingkan wilayah lain di Jabodetabek. Hal ini diketahui dari riset yang dilakukan Cushman and Wakefield terhadap 34 perumahan di Jadebotabek. Ada pun rumah yang paling diminati atau menjadi favorit konsumen, seharga Rp 1,2 miliar hinggar Rp 1,6 miliar, dengan dimensi bangunan 68-84 meter persegi dan luas lahan 72-90 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com