Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Busway Sulit di Medan, Jalannya Sempit...

Kompas.com - 03/05/2018, 23:48 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com — Kompak mengenakan kemeja putih, Djarot Saiful Hidayat bersama anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono dan politisi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan meninjau proyek-proyek strategis nasional yang ada di Sumatera Utara (Sumut) yang dibiayai pemerintah pusat.

Proyek pertama adalah pengerjaan jalur ganda (double track) dan jalur kereta api layang Medan-Kualanamu.

Calon gubernur Sumut itu mengatakan, sistem transportasi Kota Medan haruslah angkutan berbasis rel seperti kereta api ringan, light rapid transit (LRT).

Baca juga: April 2018, Tol Medan-Tebing Tinggi Terkoneksi Tol Belmera

Angkutan massal berbasis rel diyakininya dapat mengurai kemacetan  parah di kota metropolitan terbesar ke empat di Indonesia ini.

LRT dengan transit oriented development (TOD), menurut Djarot, haruslah terintegrasi dengan rel layang yang pengerjaannya hampir rampung tersebut. Khususnya untuk jaringan perkotaan Medan, Deliserdang, dan Binjai.

"Kalau mau berbasis jalan raya seperti busway  di Jakarta, itu sulit karena jalan-jalan di Kota Medan relatif sempit dan pembebasannya lama. Kami dorong menggunakan kereta api ringan. Ini juga untuk memastikan program Pak Jokowi di Sumut berjalan dengan baik," kata Djarot di Medan, Kamis (3/5/2018).

Pengembangan sistem transportasi rel juga untuk menghindari pelebaran jalan dan pembebasan lahan.

Soal pembebasan lahan ini, menurut Djarot, banyak raja olah (RO) yang suka mengaku-ngaku. Persoalan menjadi berat dan banyak kasus yang harus diselesaikan sehingga ini menghambat pembangunan.

"Di Medan banyak RO, lebih baik di atas saja. Gak ada masalah, gak ada RO," katanya tertawa.

Nusyirwan menimpali, problem di daerah urban adalah persimpangan sebidang, ini yang menghambat waktu. Oleh karena itu, diperlukan gerakan menggunakan jalan raya, solusinya adalah menggunakan kereta api.

Galih, penanggung jawab proyek dari Wika Beton, memprediksi proyek strategi nasional itu akan selesai akhir 2018 nanti.

Saat ini pengerjaannya sudah selesai 94 persen. Namun, rel belum bisa beroperasi pada Ramadhan dan Lebaran nanti karena ada libur selama sebulan yang diterapkan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Kami libur selama 20 hari, peraturannya begitu, menghindari gangguan terhadap perka. Lebaran itu gangguannya padat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com