Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Bangun "Smart Cities" Juga Harus Mengembangkan Masyarakat

Kompas.com - 30/04/2018, 19:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo mengatakan, persoalan yang dihadapi sebuah perkotaan dari tahun ke tahun kian kompleks.

Untuk itu, Presiden menyambut baik inisiatif ASEAN Smart Cities Network (ASCN) yang mencuat pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 ASEAN di The Istana Singapura, Jumat (27/4/2018).

Baca juga : Dalam Delapan Tahun, Sepuluh Smart City akan Tumbuh di Asia

“Saya memandang, inisiatif ASCN sangatlah baik. Masalah perkotaan sangatlah kompleks dan ASCN merupakan jawaban terhadap tantangan tersebut. Untuk membangun kota yang berkelanjutan dan inklusif dengan dukungan teknologi serta inovasi,” kata Presiden seperti disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/4/2018).

Indonesia kini tengah mengembangkan Gerakan Menuju 100 Smart Cities yang mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan terpercaya.

Namun, Presiden menekankan, kota pintar tak hanya mengenai persoalan pengunaan teknologi atau pembangunan fisik semata.

Pembahasan kolaborasi Insitut Teknologi Bandung (ITB) dari Indonesia dengan University of Technology Sydney (UTS) Australia tentang pengembangan Kota Cerdas atau Smart City, Rabu, (31/1/2017) di Jakarta.Auzi Amazia/KOMPAS.com Pembahasan kolaborasi Insitut Teknologi Bandung (ITB) dari Indonesia dengan University of Technology Sydney (UTS) Australia tentang pengembangan Kota Cerdas atau Smart City, Rabu, (31/1/2017) di Jakarta.
"Yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat membangun pola pikir, sikap dan karakter masyarakat yang lebih baik," kata dia.

Untuk itu, pengembangan ASCN juga perlu mempertimbangkan kebutuhan dan potensi masing-masing kota. Selain juga mempertimbangkan nilai-nilai kerarifan lokal.

Pengembangan ASCN juga harus berorientasi pada peningkatan layanan public dan memberikan perhatian pada pemberdayaan masyarakat untuk berinovasi sebagai aktor utama pembangunan.

ASEAN memiliki potensi e-commerce yang luar biasa. Menurut dia, pada 2025 jumlah pengguna internet di ASEAN akan mengalami pertumbuhan hingga tiga kali lipa menjadi 600 juta pengguna.

Wali Kota Hendrar Prihadi meresmikan situation room Kota Semarang, Senin (19/2/2018)Dok. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Hendrar Prihadi meresmikan situation room Kota Semarang, Senin (19/2/2018)
"Pembelanjaan e-commerce diproyeksikan mencapai hampir 90 miliar dollar AS dan total ekonomi berbasis internet akan mencapai 200 miliar dollar AS," kata Presiden.

Untuk itu, diperlukan kewaspadaan tinggi terhadap potensi serangan siber.

"Kita tahu terdapat penyalahgunaan data pribadi dari pengguna Facebook.  Di ASEAN kita perlu memastikan kerangka kerja sama di bidang keamanan siber juga memuat pelindungan data pribadi. Untuk itu kerja sama siber merupakan keharusan," tuntas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com