Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidik Direskrimus Ikut Pelatihan Kementerian PUPR

Kompas.com - 03/04/2018, 14:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah sepertinya tak ingin kasus kecelakaan kerja pada proyek konstruksi kembali terjadi.

Guna mencegah hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar pelatihan bagi pekerja yang menggarap konstruksi pracetak prategang konstruksi jalan layang.

Pelatihan diberikan kepada 396 orang perwakilan penyedia jasa konstruksi, baik di level perencana, pelaksana pekerjaan, hingga pengawas.

Uniknya, dalam pelatihan kali ini sepuluh penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya turut ambil bagian.

“Ini bukan untuk memeriksa kami, tetapi untuk mendukung supaya apa yang kami laksanakan menjadi lebih baik,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat membuka training di Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Ia menuturkan, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mengawasi secara penuh proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan.

Perintah itu kemudian ditindaklanjuti, salah satunya dengan mengirim perwakilan anggota untuk mengikuti pelatihan ini.

“Jadi beliau sudah punya kemampuan penyidik, sekarang dibekali lagi dengan beton pracetak-prategang ini,” sambung Basuki.

Basuki mengatakan, salah satu aspek penting di dalam pencegahan kasus kecelakaan kerja yakni meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia yang terlibat langsung di dalam proyek yang tengah dikerjakan.

Untuk itu, dalam beberapa waktu ke depan Kementerian PUPR akan kembali melaksanakan training bagi pekerja konstruksi.

Selain memberikan bekal kemampuan baru, juga sekaligus me-refresh kemampuan yang telah dimiliki. Pelatihan yang akan diberikan nantinya akan terus berkembang.

Menurut Basuki, Kementerian PUPR akan melatih 1.000 insinyur untuk mendapatkan sertifikasi di bidang masing-masing.

"Launcher juga mau kita beli, supaya kita bisa keluarkan sertifikasi launcher. Sekarang ini launcher kan dikerjakan oleh crane, sertifikasi crane. Sedang launcher sendiri belum ada,” sebut Basuki.

Sementara itu, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Riky Aditya Nazir mengatakan, para peserta nantinya tidak hanya diberikan teori dan pelatihan di kelas melainkan juga terjun langsung ke lapangan.

Terutama di empat lokasi yang memiliki pekerjaan konstruksi layang atau elevated yaitu proyek Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading, Double Double Track (DDT) Jatinegara, LRT Cibubur-Cawang-Kuningan, dan Tol Becakayu.

“Kegiatan ini diselenggarakan mulai hari ini sampai dengan Kamis tanggal 3-5 April,” tuntas Riky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com