Koreksi Harga Perkantoran di Jakarta Terus Berlanjut

JAKARTA, KOMPAS.com – Koreksi harga sewa perkantoran di kawasan central business district (CBD) Jakarta diprediksi masih akan terus terjadi pada tahun 2019. Hal ini tidak terlepas dari berlebihnya pasokan perkantoran baru di kawasan tersebut.

Riset yang dilakukan Savills Indonesia menunjukkan, secara umum penurunan harga sewa cukup tipis yakni sekitar 0,5 persen.

Penurunan terjadi hampir di semua grade kecuali perkantoran grade C. Sementara, perkantoran grade premium menduduki penurunan tertinggi yaitu 2,23 persen.

“Ke depannya kita memperkirakan (koreksi) tingkat sewa masih naik, puncaknya tahun depan karena pasokan besar,” kata Director Head of Research and Consultants Savills Indonesia Anton Sitorus dalam paparannya di Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Pada kuartal pertama tahun ini, jumlah pasokan perkantoran baru untuk semua grade mencapai 97.000 meter persegi. Sementara, secara keseluruhan luas pasokan area perkantoran mencapai 6,05 juta meter persegi.

Perkantoran grade A mendominasi total luas area perkantoran yang ada di kawasan CBD yakni sebesar 38 persen. Disusul perkantoran grade B (31 persen), grade premium (21 persen) dan grade C (10 persen).

“Untuk penyerapan di kuartal pertama ini sekitar 21.000 meter persegi,” kata dia.

Ia menambahkan, saat ini harga sewa rata-rata perkantoran di kawasan ini mencapai Rp 205.000 per meter persegi per bulan. Koreksi harga sewa ini diprediksi akan terus terjadi hingga tahun politik di tahun depan berakhir, seiring dengan kembali stabilnya kondisi politik di dalam negeri.

“Semoga setelah pemilu, kondisi ekonomi juga akan lebih baik lagi. 2021 diperkirakan ada kesimbangan antara supply dan permintaan. Untuk harga mulai rebound 2020,” kata dia.