Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toilet Canggih di Danau Toba Lebih Murah Ketimbang Impor

Kompas.com - 23/03/2018, 17:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SAMOSIR, KOMPAS.com – Guna menunjang Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), pemerintah membangun sebuah toilet canggih di kawasan Wisata Tele, Samosir, Sumatera Utara.

Adapun teknologi yang dibenamkan senilai Rp 3,3 miliar itu diklaim lebih murah bila dibandingkan teknologi serupa di luar negeri.

Baca juga : Toilet Canggih Rp 3,3 Miliar di Danau Toba Siap Digunakan

Peneliti Muda Puslitbang Kementerian PUPR Dimas Hastama Nugraha menjelaskan, ada dua teknologi yang dibenamkan di dalam toilet tersebut yaitu Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Untuk IPAL, misalnya, yang terdiri atas kolam sanita dan biofil, hanya dibangun dengan anggaran Rp 209 juta. Sementara, instalasi IPA yang terdiri atas menara aerasi dan Reverse Osmose (RO) hanya menghabiskan anggaran Rp 498 juta.

“Sebagai informasi, kebetulan DIY (Yogyakarta) itu membangun toilet persis seperti ini, tapi teknologinya impor semua. Ada RO, ada IPAL yang didatangkan dari Swedia, bangunannya luasnya sama, itu sampai Rp 5,5 miliar. Jadi Rp 2,2 miliar lebih mahal,” kata Dimas di lokasi, Jumat (23/3/2018).

Seluruh teknologi ini diciptakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Kementerian PUPR. Namun, teknologi ini direplikasi oleh pihak ketiga yang diajak kerja sama dalam membangun toilet canggih ini.

“Ini adalah replikasi perdana untuk melakukan pembuktian bahwa teknologi itu sudah bisa dikerjakan oleh pihak lain,” kata Kepala Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Kementerian PUPR Rezeki Peranginangin.

Ia pun berharap agar toilet ini nantinya dapat dijaga dan dipelihara sebaik-baiknya oleh Pemerintah Kabupaten Samosir. Pasalnya, kawasan Danau Toba saat ini tengah mengikuti penilaian dari UNESCO sebagai Global Geopark Network. 

Untuk diketahui, toilet ini terdiri atas dua lantai. Lantai pertama terdapat lima toilet wanita dan tiga toilet pria ditambah lima urinoir. Selain itu juga dilengkapi satu toilet difabel, ruang laktasi, pantry, dan mushola.

Sementara di lantai dua, terdapat ruang transparan yang dapat dimanfaatkan sebagai area serba guna berkapasitas 40 orang, area terbuka, dan balkon pemantauan.

Untuk memudahkan masyarakat difabel mengakses lantai dua, toilet ini juga dilengkapi dengan jalan tanjak memutar yang cukup lebar.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau