Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Progres "Underpass" Ngurah Rai 40 Persen

Kompas.com - 20/03/2018, 08:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Jelang pertemuan Dana Moneter International dan Bank Dunia pada pertengahan Oktober 2018, pekerjaan underpass Ngurah Rai dikebut. Diperkirakan, proyek yang menelan anggaran Rp 168,3 miliar itu akan rampung lebih cepat dari target yang ditentukan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, hingga awal Maret 2018, progress konstruksi telah mencapai 40 persen. Proyek ini diprediksi rampung pada Agustus 2018 atau sebulan lebih cepat dari target.

Underpass ini dibangun bertujuan mengurangi kemacetan di Kota Denpasar, serta mendukung pertemuan tahunan IMF dan World Bank 2018,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (19/3/2018).

Ia menuturkan, underpass ini menjadi titik simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah, yaitu dari Bandara Ngurah Rai menuju Tol Bali Mandara, dan arah sebaliknya. Serta dari Kota Denpasar menuju kawasan Nusa Dua dan sekitarnya.

Selain itu, Simpang Tugu Ngurah Rai juga menjadi jalur utama dari dan menuju Bandara Ngurah Rai maupun kawasan Nusa Dua.

Pekerjaan proyek ini, bukan tanpa tantangan. Letaknya yang berdekatan dengan bandara, membuat kontraktor tidak boleh mnggunakan alat berat yang terlalu tinggi.

“Karena dikhawatirkan mengganggu pesawat yang hendak terbang dan mendarat,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, I Ketut Darmawahana.

Tiga shift

Selama masa percepatan, jumlah pekerja yang menggarap proyek ini ditambah. Begitu pula dengan shift pekerjaan yang dibuat menjadi tiga shift.

Shift terebut dibagi mulai dari 08.00-17.00, dilanjutkan 17.00-23.00 dan 02.00-07.00. Basuki telah meminta PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero) dan PT Wira KSO untuk menambah alat dengan memperhatikan kualitas pekerjaan dan melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Selama masa pekerjaan, dilakukan rekayasa lalu lintas dan jalur alternatif misalnya yang akan menuju Nusa Dua, Uluwatu dan Jimbaran dapat melewati Tol Bali Mandara dan untuk Tujuan Bandara Ngurah Rai dapat melewati Jalan Raya Kuta (Tuban).

Nantinya, kehadiran underpass ini diperkirakan bakal mengurangi tingkat kemacetan sampai 50 persen. Kemacetan itu ditekan lantaran kendaraan dari arah Nusa Dua menuju Denpasar atau sebaliknya, bisa langsung melewati underpass.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com