Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2020, Kota Batam Terancam Kekeringan

Kompas.com - 03/03/2018, 07:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Pesatnya laju pertumbuhan penduduk Kota Batam menjadi salah satu momok yang dihadapi Pemprov Kepulauan Riau. Bagaimana tidak, masyarakat kota di provinsi tersebut terancam kekeringan lantaran kebutuhan sumber air baku mereka di atas pasokan yang ada.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), jumlah penduduk Kota Batam pada 2016 lalu mencapai 1,2 juta jiwa. Angka tersebut meningkat pesat bila dibandingkan tahun 2010 yang hanya 944.000 jiwa.

Baca juga : Sudah 77 Persen, Begini Penampakan Bendungan Sei Gong

Sementara, kebutuhan air baku saat ini mencapai 3.250 liter per detik. Tujuh waduk dan satu embung yang ada, baru mampu memasok sekitar 2.800 liter.

Adapun angka kebutuhan itu diprediksi meningkat hingga 4.500 liter per detik pada 2020 mendatang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu kendala dalam memenuhi kebutuhan air baku masyarakat yaitu keterbatasan jumlah sungai yang ada.

"Tidak semua Pulau Batam punya potensi ini. Kalau kebutuhan Batam tidak kita siapkan tampungan-tampungan air ini, tahun 2020 Batam bisa kekurangan air dan terancam kering," kata Basuki saat meninjau proyek Bendungan Sei Gong di Desa Sijantung, Kecamatan Galang, Batam, Jumat (2/3/2018).

Bendungan Sei Gong sendiri hanya mampu menambah pasokan air baku sebanyak 400 liter per detik. Artinya, pemerintah harus menyiapkan lebih banyak tampungan air lain guna mengatasi persoalan ini.

Salah satu wacana yang dimunculkan yaitu membangun bendungan baru di Pulau Bintan. Di samping untuk memenuhi pasokan air baku masyarakat Kota Batam, keberadaannya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat Pulau Bintan.

"Bayangkan, di Pulau Bintan pun masih kita kejar untuk reservoir. Pasti ini akan berkembang. (Terlebih) nanti kami bangun jembatan-jembatan ke Bintan," tuntas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com