Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urban Heights Residence Bangun Pusat Komunitas Baru di Tangsel!

Kompas.com - 26/02/2018, 14:49 WIB
M Latief

Editor

SERPONG, KOMPAS.com - Kehadiran community centre di dalam lingkungan apartemen sangat penting untuk menopang kehidupan urban yang lebih nyaman di dalamnya. Pusat komunitas itu harus menjadi salah satu fasilitas pada hunian vertikal.

Hal itulah yang dipaparkan Presiden Direktur GIB Land, Hanifa M Cokrodihardjo, pada peluncuran community centre Urban Heights Residence (UHR) di Serpong, Minggu (25/2/2018). UHR meluncurkan pusat komunitas tersebut sebagai fasilitas medium bagi penghuni apartemen UHR maupun masyarakat sekitar, bahkan dalam skala nasional, untuk saling berinteraksi, termasuk menyalurkan hobi.

Fasilitas tersebut mengakomodasi 15 komunitas yang mencakup komunitas kopi, studio musik, drone, musik, fotografi, kuliner, craft (kriya), olahraga, sastra, teater, fashion, travel, dan lainnya. Areal bagi komunitas (community space) itu mencapai sekitar 2.000 meter persegi (m2).

"Tujuan pertama membentuk community centre adalah menciptakan interaksi sehingga kemudian menciptakan suasana harmoni di dalam apartemen sehingga apartemen layak dijadikan pilihan tempat tinggal maupun investasi. Konsep urban living itu bukan berarti hidup nyaman sendiri, tapi nyaman bersama-sama pada satu lingkungan, yang pada akhirnya berujung pada investasi soal dan ekonomi," ujar Hanifa.

Investasi sosial yang dimaksud adalah timbulnya jejaring (network) yang kemudian akan mendorong investasi ekonomi setelah terciptanya ide bisnis-bisnis baru dari jejaring tersebut.

Selain kelengkapan fasilitas gaya hidup, co working space dan communituy space, untuk mendukung konsep pengembangan komunitas itu GIB Land melengkapi UHR dengan aplikasi Urban World yang bisa dimanfaatkan sebagai fitur interaksi warga.

Aplikasi berbasis teknologi informasi dirancang untuk mempermudah interaksi sosial maupun ekonomi antarpenghuni, maupun dengan pihak luar Urban Heights Residence. Ada bermacam fitur di dalam aplikasi tersebut yang akan memfasilitasi aktifitas warga atau penghuni apartemen UHR.

Fitur berbagi kendaraan di antara sesama penghuni, misalnya. Lewat fitur ini interaksi para penghuni akan semakin dekat dengan berbagi ruang di kendaraannya. Bukan cuma untuk mempererat silaturahim, tapi lebih luas, adalah dapat mereduksi polusi udara dan memperkecil kemacetan lalu lintas jalan akibat banyaknya kendaraan di lingkungan apartemen maupun jalan raya.

"Paling penting adalah panic button. Warga yang menghadapi persoalan misalnya, masalah kesehatan atau kriminalitas, dapat menekan tombol tersebut di ponselnya. Lalu, building management akan merespons dan menindaklanjuti kepada pihak terkait seperti rumah sakit atau kepolisian," tutur Hanifa.

Intinya, lanjut dia, sesama warga penghuni UHR bisa saling berinteraksi, bahkan saling peduli. Tujuan akhirnya, lanjut dia, adalah memanusiakan orang yang tinggal di apartemen dengan ditopang oleh teknologi informasi.

Wali Kota Tangsel, Airin Rahmi Diany, yang hadir pada peluncuran pusat komunitas tersebut menyatakan akan mendukung sepenuhnya langkah UHR mendorong kegiatan komunitas dan industri ekonomi kreatif di wilayahnya, apalagi lokasi apartemen UHR memang berada di kawasan Mekar Jaya, Serpong, Tangsel.

"Saya berharap kehadiran pusat komunitas ini bisa mendukung kemajuan komunitas yang ada di Tangsel. Ini merupakan salah satu bentuk solusi untuk membantu pelaku ekonomi kreatif," ujar Airin.

Airin menambahkan, 70 persen wilayah Tangsel saat ini diperuntukan untuk perumahan dan permukiman. Pendapatan asli daerah (PAD) ditopang dari kegiatan bisnis perdagangan dan jasa.

"Porsi untuk bangunan vertikal dan rumah tapak masih seimbang sehingga kami terus memberikan dukungan kepada investor maupun pelaku usaha untuk membuka proyeknya di sini. Kami tentunya akan memudahkan para pengusaha," tambah Airin.

Adapun saat ini UHR merupakan salah satu proyek hunian vertikal terbaru di kawasan Serpong. Proyek apartemen terdiri dari dua menara ini ditawarkan mulai Rp 16 juta per m2 sebagai alternatif investasi lewat capital gain maupun yield sewa unit hunian.

Hanifa memaparkan, penjualan menara pertama telah mencapai 50 persen dari total 800 unit yang tersedia. Serah terima menara pertama ditargetkan pada akhir 2018 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com