Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mezanin BEI Ambruk karena Kegagalan "Joint PC-Strand"

Kompas.com - 27/01/2018, 10:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil investigasi sementara yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atas runtuhnya selasar Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukkan adanya kegagalan kinerja joint pada PC-Strand.

Direktur Jenderal Bina Konstruksit Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengungkapkan, ada dua deskripsi keruntuhan yang menyebabkan jatuhnya selasar yang memakan korban 77 orang luka-luka tersebut.

"Dugaan penyebab runtuhnya selasar terperiksa adalah kegagalan kinerja joint, sambungannya yang tadi, pada PC-Strand sebagai penggantung karena tidak tercapai gaya tarik atau tenssion minimal pada kabel itu tadi," kata Syarif di Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Pertama, sistem struktur selasar menggunakan struktur gantung dengan tiga buah PC-Strand independen yang masing-masing dilengkapi End-Socket.

Sambungan batang baja dengan balok atau pada struktur utama dipasang menggunakan empat buah baut atau dynabolt.

"Pada saat runtuh, struktur menjadi kantilever secara mendadak, yang tidak bisa ditahan karena terlepasnya PC-Strand di bagian atas," jelasnya.

Selanjutnya, ia menambahkan, detail penggantung di lantai atas menggunakan sistem angkur yang ditanam pada balok lantai dua.

Kemudian, sambungan PC-Strand dengan balok lantai atas menggunakan sistem angkur dengan penguncian wedge atau beji.

Syarif menyatakan, hasil investigasi yang dilakukan Kementerian PUPR masih bersifat sementara.

Untuk itu, perlu dilakukan pengujian untuk pembuktian secarra ilmiah terkait perilaku sistem pengunci PC-Strand.

"Tentu saja, poinnya pada hari ini ingin diketahui kesimpulan sementara. Kenapa sementara? Karena kita perlu lagi penyelidikan berikutnya," ujarnya.

Selain itu, Kementerian PUPR akan menyempurnakan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengatur penggunaan PC-Strand dengan penguncinya pada sistem konstruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com