Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ambrolnya Mezanin BEI, Ini Kata Menteri Basuki

Kompas.com - 18/01/2018, 16:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa ambruknya mezanin Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (15/1/2018) lalu, cukup menyita perhatian publik.

Tak hanya lantaran terjadi pada saat jam sibuk, tetapi juga peristiwa tersebut terjadi di salah satu lokasi pusat bisnis di Ibu Kota Jakarta.

Sesaat setelah peristiwa itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerjunkan tim khusus guna mencari tahu penyebab terjadinya insiden yang menyebabkan 77 orang luka-luka itu.

Tim khusus itu disebut telah memiliki informasi awal atas dugaan sementara ambruknya lantai bangunan yang telah rampung sejak 1997 itu.

"(Hasil laporannya) ada baru saja," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Kompleks Parlemen, Kamis (18/1/2018).

Meski demikian, Basuki masih enggan merinci dugaan awal penyebab peristiwa itu.

"Jadi mungkin dari segi perencanaan juga ada, tapi belum official, lagi dianu (disusun) oleh litbang. Laporan sementara saya sudah dapat, tapi belum officialy," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, hingga kini aparat kepolisian masih menyelidiki dugaan penyebab ambruknya lantai mezanin Tower 2 Gedung BEI.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengaku, enggan berandai-andai atas dugaan kelalain dalam peristiwa itu. Menurut Setyo, hal tersebut perlu dibuktikan dari hasil uji Labfor.

"Nanti kami lihat, kami belum bisa memastikan seperti itu (adanya unsur kelalaian). Terlalu sumir kalau mengatakan itu," kata Setyo.

Sementara itu, pengelola Gedung BEI Farida Riyadi menyatakan, sejak berdiri pada 1997, gedung itu belum pernah direnovasi. Meski demikian, ia mengatakan, gedung tersebut selalu dicek secara berkala.

Ia pun belum bisa menyimpulkan apa penyebab mezanin gedung tersebut bisa roboh pada Senin siang.

"Setiap tahun ada pemeriksaan berkala, trakir Mei 2017," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com