Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tahun Politik, Investor Tahan Beli Properti

Kompas.com - 29/12/2017, 07:07 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Kondisi penjualan properti yang belum bergairah bukan berarti menandakan daya beli masyarakat turun.

Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta Amran Nukman mengatakan, terutama para investor sebenarnya tetap memegang uang dalam jumlah besar meski tidak membelanjakannya karena masih wait and see.

"Kondisi pasar properti ini unik karena berhubungan dengan politik. Banyak yang menahan (untuk membeli properti) ketika tahun politik," ujar Amran kepada KompasProperti, baru-baru ini.

Ia melihat, saat ini orang-orang cenderung mencari investasi yang liquid atau gampang dicairkan menjadi uang tunai kembali seperti emas atau valas.

Sementara properti adalah bentuk investasi yang non-liquid. Amran mencontohkan, saat seseorang membelanjakan uangnya untuk unit apartemen satu lantai, ke depan akan sulit menjualnya kembali.

"Mungkin baru 10 tahun kemudian baru bisa terjual. Kecuali barang yang memang kebutuhan mendasar misal hunian di bawah Rp 600 juta di lokasi yang tepat kita masih bisa jualan," jelas Amran.

Ia menambahkan, properti dengan harga di bawah Rp 1 miliar lebih mudah terjual dibandingkan properti yang harganya di atas Rp 2,5 miliar.

Hal ini dikarenakan, segmentasi pasar untuk properti di atas Rp 2,5 miliar atau menengah ke atas ini sangat terbatas.

"Segmen yang menengah ke atas masih ada. Cuma orang ini juga kalaupun punya uang, mereka sekarang tidak butuh rumah karena sudah punya," sebut Amran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com