JAKARTA, KompasProperti - Prospek properti 2018 diyakini akan lebih baik dibanding 3 tahun belakangan. Acting Country Manager Rumah.com Faizal Abdullah menggambarkan, siklus ini terlihat sejak 2013.
Saat itu, properti tengah mengalami booming tetapi tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat sehingga yang paling diuntungkan adalah kelas menengah ke atas karena harga properti sangat tinggi.
"Kemudian harga mulai turun pada 2015-2016. Memang harga properti yang turun belum bertemu dengan meningkatnya pendapatan, tapi grafik keduanya ini sudah sangat dekat," ujar Faizal saat Rumah.com Agent Summit 2017 di Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Ia memperkirakan, penurunan harga dan peningkatan pendapatan masyarakat akan bertemu di satu titik yang terjadi pada tahun depan.
Hal ini sudah mulai terlihat dengan banyaknya proyek kelas menengah yang bermunculan dan diminati masyarakat.
Kemudian, jika melihat dari segi kelas menengah ke atas, peningkatan permintaan properti juga meningkat.
"Ini terjadi karena pemerintah memberlakukan amnesti pajak dan memaksa mereka untuk mendeklarasi kekayaan. Dampaknya saat itu, mereka jadi menahan pembelian baru," kata Faizal.
Namun, setelah beberapa waktu berselang setelah amnesti pajak dan stok properti di pasar terus berkurang, masyarakat mulai akan membeli kembali.
Dengan harga yang masih masuk akal, masyarakat memanfaatkan momen pembelian sambil berharap nilai properti yang dibeli tersebut akan naik.
"Kita lihat sekarang pasar tengah mencapai momentumnya. Segmen kelas atas mulai beli karena mereka pikir harganya akan mahal tahun depan. Makanya, mereka pilih beli sekarang," jelas Faizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.