Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saingi Malaysia, Jalur Tol Trans Sumatera Dikebut

Kompas.com - 14/10/2017, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MEDAN, KompasProperti - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Aries Setiadi Moerwanto mengatakan, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera merupakan salah satu upaya untuk mengejar ketinggalan di bidang konektivitas, daya saing, dan terutama efisiensi jalur logistik.
 
Jika dibandingkan dengan Malaysia, Indonesia masih belum efisien dengan waktu tempuh rata-rata 2,7 jam untuk jarak 100 kilometer. Sementara negeri jiran itu sudah 1,2 jam untuk jarak yang sama.
 
"Jadi ini jalur logistik semua kami bangun. Dalam dua hari ini telah diresmikan 64 kilometer jalan tol, yakni Palembang-Indralaya, Kualanamu-Sei Rampah, dan Medan-Binjai," tutur Arie menjawab KompasProperti, Jumat (13/10/2017)
 
Arie menargetkan, hingga akhir 2017, Jalan Tol Trans Sumatera yang dapat diselesaikan sepanjang 392 kilometer.
 
Untuk mengejar target itu, pemerintah menyelesaikan persoalan tanah secara sistematis, yang selama ini merupakan kendala sosial yang menjadi salah satu penghambat utama selain masalah geoteknik menyangkut eksistensi alam.
 
Direktur PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani sebagai pemilik konsesi Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, mengakui, pembebasan lahan memang masih mengganjal penyelesaian jalan tol keseluruhan.
 
"Hingga saat ini, pembebasan lahan untuk Seksi I Tanjung Baru-Parbarakan sudah mencapai 93 persen, tersisa 7 persen. Tapi kan itu merupakan dukungan dana tunai atau viability gap fund (VGF) APBN. Ada 3 kilometer yang ditugaskan kepada Jasa Marga," kata Desi.
 
Gerbang Tol Kualanamu yang merupakan bagian dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.Hilda B Alexander/Kompas.com Gerbang Tol Kualanamu yang merupakan bagian dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Sementara untuk Seksi VII, kata Desi, pembebasan tanahnya masih sekitar 60 persen. Seksi VII ini mencakup Sei Rampah-Sei Bamban, dan Sei Bamban-Tebing Tinggi.
 
"Ini yang kejar-kejaran. Konstruksi ya juga pembebasan lahannya," sebut Desi.
 
Meski demikian, Desi memastikan pertengahan 2018 mendatang, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi bisa fungsional saat mudik Lebaran.
 
Ada pun untuk Tol Medan-Binjai yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (persero), pembebasan lahannya sudah 50 persen. 
 
Arie mengatakan, paling lambat penyelesaian Tol Medan-Binjai pada Oktober 2018.
 
Tren meningkat 
 
Dengan tren pembebasan lahan yang kian meningkat tersebut, Arie optimistis tol-tol baru juga bisa dikebut pembangunannya seperti jalur dari Pekanbaru-Medan-Aceh, kemudian Jambi-Palembang, Padang-Pekanbaru.
 
Gardu Transaksi Otomatis (GTO) disiapkan untuk transaksi non tunai di Gerbang Tol Lubuk Pakam, bagian dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.Hilda B Alexander/Kompas.com Gardu Transaksi Otomatis (GTO) disiapkan untuk transaksi non tunai di Gerbang Tol Lubuk Pakam, bagian dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
"Mungkin akhir 2019 pencapaiannya akan meningkat signifikan," ujar Arie.
 
Selain mempercepat pembangunan fisik jalan tol, pemerintah juga membuka opsi-opsi kemungkinan untuk mendukung pembiayaannya.
 
"Cara pertama ya dengan skema dana talangan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan yang sedang kita coba adalah mengajak investor masuk. Kita dorong dengan pinjaman atau berhutang pada swasta dengan jaminan pemerintah," ungkap Arie.
 
"Semua hal ini dilakukan untuk menggenjot pertumbuhan dan sekaligus pemerataan ekonomi," pungkas Arie.
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau