KARAWACI, KompasProperti - Pada semester pertama tahun ini PT Lippo Karawaci Tbk (
LPKR), meraih pendapatan sebesar Rp 4,9 triliun atau turun 3 persen
yoy, dengan laba kotor sebesar Rp2,1 triliun atau turun 9 persen
yoy. EBITDA LPKR mengalami menurun sebesar 21 persen
yoy menjadi Rp 962 miliar.
Sementara itu, laba bersih relatif LPKR relatif datar menjadi Rp487 miliar. Demikian laporan keuangan yang diumumkan LPKR Senin (9/10/2017) untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2017.
Dalam laporan tersebut LPKR juga mengumumkan persetujuan RUPSLB First REIT atas penjualan dan penyewaan kembali properti terpadu di Pulau Buton pada 21 September atas akuisisi senilai 28,5 dollar Singapura juta untuk sebuah properti terpadu terdiri dari Siloam Hospitals Buton yang terhubung dengan sebuah mal ritel, yakni Lippo Plaza Buton.
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR, mengatakan, dengan selesainya akuisisi properti terpadu itu, portofolio First REIT akan menjadi 19 properti yang ada di Indonesia, Singapura serta Korea Selatan.
Siloam Hospitals sendiri merupakan rumah sakit tiga lantai yang baru dibangun dengan luas GFA 10,796 m2.
ulai beroperasi sejak April 2016 lalu, kapasitas maksimum rumah sakit ini mencapai 140 tempat tidur.
Sementara itu, Lippo Plaza Buton, adalah mal ritel satu lantai yang berdiri sendir. Pusat belanja ini mulai beroperasi sejak Desember 2015. Dengan total GFA 11.138 m2, Lippo Plaza adalah satu-satunya mal modern di kota Baubau.
Ketut memaparkan, pendapatan dari divisi Residential & Urban Development menurun sebesar 25 persen yoy menjadi Rp1,3 triliun. Pendapatan LPKR dari sektor Townships turun sebesar 41 persen yoy menjadi Rp687 miliar.
Sementara itu, pendapatan dari Large Scale Integrated Developments naik sebesar 6 persen yoy menjadi Rp648 miliar.
"Untuk pendapatan recurring tumbuh 8 persen yoy menjadi Rp3,6 triliun. Ini berkontribusi sebesar 73 persen terhadap total pendapatan kami yang didukung oleh pertumbuhan yang kuat dari divisi kesehatan dan dan mal," ujar Ketut.
Berdasarkan laporan tersebut Ketut memaparkan pendapatan dari divisi rumah sakit meningkat 8 persen yoy menjadi Rp2,8 triliun. Keenam rumah sakit milik Lippo memberikan kontribusi sebesar Rp 1,3 triliun atau 47persen dari total.
"
Kunjungan pasien rawat jalan meningkat sebesar 10 persen. Sepanjang tahun ini, Siloam sudah mengambil alih empat rumah sakit dan juga telah membuka empat rumah sakit sehingga jumlah rumah sakit di bawah pengelolaan Siloam menjadi 31. Itu ditambah lagi dengan rumah sakit-rumah sakit baru lainnya akan diumumkan tahun ini," kata Ketut.