Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harvest City Revisi "Masterplan"

Kompas.com - 18/09/2017, 12:59 WIB

Jakarta, KompasProperti - Per 31 Agustus 2017 lalau Harvest City membukukan transaksi rumah dan ruko sekitar 70 persen dari Rp 400 miliar target sales yang ingin dicapai tahun 2017.  

"Bulan depan kami akan merilis masterplan terbaru atau revisi. Selain mengakomodasi tren kebutuhan rumah yang terus berubah, juga karena adanya penambahan izin lokasi sekitar 300 hektare. Jadi, total pengembangannya menjadi 1.350 hektare dari yang sebelumnya 1.050 hektare," jelas Chief Executive Officer (CEO) Harvest City, Hendry Nurhalim, Senin (18/9/2017).

Dalam masterplan revisi itu, lanjut Hendry, ada beberapa perubahan signifikan pada area Central Business District (CBD) di kawasan Harvest City yang diperbesar. Hal itu juga untuk mengakomodasi pembangunan tol JORR2 Cimanggis – Cibitung yang akan terhubung ke Harvest City melalui jalan arteri.

"Juga akan ada penambahan fasilitas kota seperti fasum dan fasos serta komersial," ujar Hendry.

Hendry mengaku optimistis akan mencapai target tahun ini. Menurut dia, beberapa indikator untuk mencapai target itu di antaranya sejumlah kebijakan pemerintah yang mendukung iklim bisnis dan investasi properti, terutama dalam kemudahan perizinan. Ditambah lagi, Bank Indonesia (BI) terus menurunkan tingkat suku bunga acuan BI menjadi 4,5 persen.

Sebelumnya, pada ajang BTN Golden Property Award 2017 pekan lalu Direktur Eksekutif IPW (Indonesia Property Watch), Ali Tranghanda, menyatakan bahwa unit properti yang terjual pada triwulan I/2017 tumbuh 5,7 persen lebih baik dibandingkan triwulan I tahun lalu yang melambat minus 24%.

"Ini merupakan kelanjutan dari tren positif tahun lalu. Kenaikan terbesar terjadi di segmen menengah yang diperkirakan akan tetap menjadi primadona di sepanjang 2017. Pasar properti nasional yang sehat dan solid dengan keseimbangan antara semua segmen masyarakat," kata Ali.

Ali menambahkan, adanya relaksasi loan to value (LTV) dari Bank Indonesia, pemangkasan perizinan, pemotongan PPh final, suku bunga KPR yang cenderung menurun, amnesti pajak, dan disertai pembangunan infrastruktur yang masif menjadikan potensi besar bagi bisnis properti di tanah air untuk menorehkan kinerja positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com