Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkeu Dorong Perbankan Sekuritisasi KPR

Kompas.com - 07/09/2017, 17:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KompasProperti - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo melihat, sektor perbankan masih ragu melakukan sekuritisasi aset Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Padahal, sekuritisasi sektor tersebut, kususnya bagi perumahan kelas menengah ke atas memiliki risiko kecil.

"Kalau yang sifatnya umum (non-MBR), seharusnya sudah bisa disekuritisasi lewat pasar modal. Yang membeli nanti pasar modal kan tidak hanya orang tertentu. Kita ingin inclusiveness, bukan exclusive lagi," kata Mardiasmo usai kegiatan 4th Asian Fixed Income Summit (AFIS) 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/9/2017).

Dengan sekuritisasi, Mardiasmo mengatakan, perbankan sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan.

Pasalnya, sekuritisasi bisa mendatangkan uang segar bagi perbankan, yang dapat diputar kembali untuk disalurkan lagi ke dalam kredit perumahan lainnya.

Terlebih, saat ini angka kebutuhan rumah atau backlog  masih cukup tinggi, yaitu mencapai 11,4 juta unit. 

"Pak Presiden juga berharap dengan cara seperti itu, kita bisa mendapatkan dana lagi, dana segar, untuk kemudian diputar lagi. Karena backlog-nya masih cukup besar," kata Mardiasmo.

Selain mendorong sektor perbankan, dia juga meminta para pengembang jbekerja ekstra dalam memastikan ketersediaan pasokan rumah.

Pemerintah sejauh ini telah mencanangkan Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah untuk mengejar angka backlog. Namun realisasi di lapangan, banyak pengembang daerah yang tak dapat memenuhi pasokan rumah.

"Ini harus didorong supaya dipercepat. Kalau melihat jumlah penduduk Indonesia, ini harus dikejar," kata Mardiasmo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com