Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2017, 19:17 WIB

Jakarta, KompasProperti - Fasad bangunan pada dasarnya melindungi gedung dari gangguan luar, seperti cuaca buruk, hujan, angin, polusi dan panas. Ini harus menjadi perhatian penting bagi bangunan di Indonesia, yang dihadapkan pada kelembaban dan suhu tinggi.

Demikian dikatakan Syed Zakir Ahmed, Ketua & Direktur Utama, Zak Exhibitions & Conferences yang akan menggelar 'Zak World of Facades ke-32 di Jakarta, 24 Agustus 2017 mendatang di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta.

Zakir menambahkan, pada saat transformasi prinsip hijau yang berkelanjutan (sustainable green principles) terwujud di Indonesia, maka industri konstruksi harus memiliki pandangan baru dan inovasi dalam mendesain dan membangun fasad bangunan.

"Hal lain harus diperhatikan dalam kontruksi fasad bangunan yang berkelanjutan adalah perlindungan terhadap kebakaran. Sistem pemadam kebakaran beserta pengujian dan penerapan yang memadai merupakan kunci kinerja improvisasi pembangunan fasad bangunan," kata Zakir.

Tanpa  mengurangi faktor estetis, lanjut dia, fasad  bangunan yang tahan air dan terisolasi, serta fasad bangunan yang dinamis harus memperhatikan pencahayaan dan ventilasi sebagai kata kunci.

Berdasarkan Dutch Green Building Council, saat ini industri konstruksi berkembang pesat di  Indonesia. Pertumbuhan di sektor ini diperkirakan mencapai rata-rata 6,9% per tahun antara tahun 2017 dan 2021.

Namun, dari 4 juta lebih bangunan yang ada di Indonesia, sebanyak 1.227 bangunan di Jakarta saja misalnya, hanya 140 bangunan yang memiliki sertifikasi bangunan hijau (green certified buildings), atau hanya 0,0035 persen dari jumlah gedung yang ada.

"Ini memperlihatkan potensi yang dimiliki negara yang perlu dimanfaatkan untuk membuat kota-kota menjadi hijau," tambahnya.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mencanangkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen di 2020. Hal itu dilakukan dengan membuat peraturan yang lebih tegas bagi industri konstruksi, dan diharapkan bisa meningkatkan konstruksi berkelanjutan.

Lebih jauh mengenai hal tersebut, lanjut Zakir, Zak World of Facades akan mendiskusikan tentang evolusi rancangan fasad bangunan, high performance glass untuk fasad bangunan, fasad bangunan berkelanjutan, kode energi serta peringkat untuk fasad bangunan, mitigasi kebakaran dan banyak lagi.

"Termasuk manajemen proses fasad bangunan serta akan memeriksa berbagai dimensi, inovasi dan kecenderungan non-konvensional dari industri di Indonesia dibandingkan dengan peningkatan global," kata Zakir.

Zak World of Facades akan dihadiri oleh perwakilan dari para arsitek terkemuka, konsultan fasad bangunan, para pengembang, pejabat pemerintah, kontraktor utama, kontraktor fasad bangunan, konsultan kebakaran, dan lain-lainnya. Beberapa perusahaan yang terlibat dalam konferensi tersebut antara lain, AirmasAsri, PDW Architects, Meinhardt Façade Technology, Aedas, Denton Corker Marshall Architects, Archimetric, Hong Kong Land, SinarmasLand, Arup dan Inhabit Group, dan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com