Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2017, 18:59 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BEKASI, KompasProperti - Pengembangan Meikarta diprediksi bakal berlangsung dalam puluhan tahun. Namun, layaknya pembangunan kota mandiri lainnya, pengembangan Meikarta akan dilakukan dalam beberapa tahap.

"Kami akan kembangkan 3-5 tahun. Diharapkan, 3-5 tahun lagi Meikarta akan jadi kota mandiri dan orang sudah hidup, bekerja dan beraktivitas di sini," ujar Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya saat pelucuran Meikarta, di Lippo Cikarang, Kamis (17/8/2017).

Budi mengatakan, tahap pertama ini akan dibangun di lahan seluas 500 hektar. Bangunan yang dikembangkan di lahan tersebut rencananya akan memiliki luas 22 juta meter persegi.

Adapun mengenai perizinan, kata Ketut, prosesnya juga dilakukan bertahap. Menurut dia, Meikarta akan dibangun di dalam kawasan yang sudah eksis sebelumnya.

"Perizinan utama sudah ada. Tapi dulu (izinnya) industri, sekarang sebagian dikonversi jadi perumahan," jelas Ketut.

Ia menambahkan, perizinan sebenarnya sudah ada sejak 2012. Dengan demikian, saat ini Lippo tinggal mengembangkan lahannya saja yang dilakukan per blok.

Di Meikarta, Lippo akan membangun 200.000 hunian yang terangkum di dalam 100 menara dengan nilai investasi Rp 278 triliun.

Tidak hanya hunian, gedung-gedung tersebut juga dibangun untuk perkantoran, hotel bintang lima, pusat belanja, dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.

Hingga kini, Lippo mengklaim penjualan sudah mencapai 99.300 unit.

Sementara itu, dari segi lokasi, Meikarta dinilai strategis karena adanya pembangunan infrastruktur, seperti kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung, Patimban Deep Seaport, dan Bandara Kertajati.

Selain itu, Meikarta juga "menjual" Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, Automated Noble Mover (Monorail) yang mengintegrasikan tujuh kota baru di sekitar Meikarta, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com