JAKARTA, KompasProperti - Menurunnya daya beli masyarakat di sektor properti, berdampak pada pendapatan penjualan PT Intiland Development Tbk (Intiland).
Sampai akhir Juni 2017, Perseroan baru berhasil meraup pendapatan penjualan Rp 1,1 triliun atau sekitar 48 persen dari target 2017.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono berharap, kondisi penjualan segera membaik di semester kedua 2017.
"Kami akan terus berupaya memperkuat kinerja penjualan dengan fokus memasarkan inventori maupun lewat pengembangan baru di proyek-proyek yang berjalan," kata Archied dalam keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Kamis (27/7/2017).
Archied menambahkan, pasar kini membutuhkan daya beli masyarakat memulih. Di samping juga minat serta keyakinan masyarakat yang meningkat, untuk berinvestasi di sektor properti.
"Selama ini konsumen, terutama di segmen pasar menengah ke atas cenderung bersikap menunggu," kata dia.
Lebih jauh, ia mengatakan, Intiland tengah menyiapkan sejumlah proyek pengembangan baru berskala besar.
Proyek yang akan diluncurkan di Jakarta dan Surabaya itu akang mengembangkan hunian kawasan mixed-use dan high rise.
"Untuk peluncuran proyek baru, kami mencari momentum terbaik dan terus meninjau kondisi pasar," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.