Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah Sekunder Naik 30 Persen

Kompas.com - 19/07/2017, 11:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Rumah-rumah sekunder, atau yang telah ditempati sebelumnya, terlihat mengalami kenaikan harga selama semester I-2017.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Real Estat Broker Indonesia Hartono Sarwono, kenaikan harga rumah sekunder ini terjadi secara alami sebesar 30 persen setelah turun 10 persen sebelumnya.

"Sudah beberapa tahun harga (rumah) drop, tapi permintaan kan tidak," ujar Hartono kepada KompasProperti, Senin (17/7/2017).

Rumah-rumah yang mengalami kenaikan harga ini umumnya dimiliki oleh investor.

Sedangkan konsumennya merupakan penghuni yakni membeli rumah untuk ditempati. Pasalnya, seperti diketahui, kebutuhan rumah saat ini masih sangat besar.

"Pasar tetap jalan. Kebutuhan ada, uang untuk beli rumah juga ada karena (pembeli tipe pertama) tidak beli properti untuk investasi," sebut Hartono.

Jika pembeli memiliki tabungan cukup, maka mereka mampu membeli rumah dengan harga tinggi yang dijual oleh investor.

Dengan alasan kebutuhan, rumah-rumah dari investor ini tetap dibeli oleh konsumen.

Sementara dari segi kenaikan harga, menurut Hartono, hal ini terlihat berdasarkan penawaran dari investor yang tidak ditawar lagi oleh konsumen.

"Misalnya dulu ada rumah harganya ditetapkan Rp 6 miliar, saat dijual baru bisa ada transaksi Rp 4,5 miliar," ucap Hartono.

Hal ini, terjadi karena selama kurun waktu 2015-2016 ekonomi secara nasional melambat dan investor banyak menjual stoknya.

Sebagai gambaran untuk kondisi saat ini, ada rumah dijual seharga mulai Rp 5 miliar.

Saat ada konsumen yang berminat, penawaran harga turun tidak terjadi. Kalaupun turun, harganya tidak jatuh terlalu jauh, misalnya menjadi Rp 4,5 miliar.

"Karena lama-lama stok spekulan berkurang kan, 'dimakan' kebutuhan asli masyarakat. Sedangkan kebutuhan dari pertumbuhan penduduk dan pasangan menikah butuh rumah," jelas Hartono.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau