Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Rumah Tapak, Perumnas Bakal Bangun Rusun Pracetak

Kompas.com - 18/07/2017, 18:06 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Memangkas waktu dan tenaga kerja, rumah pracetak dianggap menjadi solusi pasokan perumahan dalam jumlah besar. Perum Perumnas baru saja memanfaatkannya fan melansir rumah contoh pracetak yang dibangun dalam waktu hanya beberapa hari.

Tidak hanya rumah tapak, BUMN ini juga berupaya menghasilkan rumah susun (rusun) pracetak untuk menghemat lahan yang ada.

"Setelah rumah tapak yang sekarang ini kami akan mulai bagaimana pracetak ini secara mudah dikembangkan ke atas," ujar Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Galih Prahananto saat jumpa pers di Kantor Perumnas Regional 3, Klender, Jakarta Timur, Selasa (18/7/2017).

Galih mengatakan, pengembangan rumah secara vertikal ini akan dilakukan di tempat yang sama dengan rumah contoh pracetak.

Menurut dia, pengembangan hunian ke atas diperlukan terutama di kota-kota besar yang lahannya terbatas. Selain itu, Perumnas juga memiliki beberapa proyek pembangunan rusun di beberapa daerah di Indonesia.

"Untuk struktur, kita kembangkan juga untuk kamar mandi. Karena jumlah kebutuhannya puluhan ribu," sebut Galih.

Pembangunan kamar mandi terlihat kecil tetapi tidak sesederhana itu karena jenis pekerjaannya sangat banyak sehingga memakan waktu lama.

Dengan demikian, jika kamar mandi juga bisa dibuat secara manufaktur, maka untuk membangun dalam jumlah banyak, akan menghemat waktu.

Sementara itu, bagi para konsumen atau penghuni yang ingin mengembangkan rumah pracetaknya, hal tersebut tidak sulit, sepanjang masih secara horizontal.

Sedangkan untuk pengembangan secara vertikal, Galih mengaku Perumnas tengah mengkajinya seperti pembangunan rusun.

"Kalau (dibangun) horizontal, itu mudah dan tidak perlu pracetak lagi karena tidak praktis. Dia (konsumen) hanya perlu memasang stek-stek di dinding yang ada seperti cara membangun rumah konvensional," pungkas Galih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com