Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Jepang Teken Kontrak Pembangunan "Jakarta Sewerage"

Kompas.com - 09/07/2017, 01:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KompasProperti - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya menandatangani kontrak kerja sama pembangunan Sistem Pengolahan Limbah Terpusat (Jakarta Sewerage) Zona 1, di Jakarta, Jumat (07/07/2017).

Penandatangan kontrak dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen PLP Strategis Albert Renaldo dengan Kepala Perwakilan Yachiyo Engineeriing Co. Ltd. Takeshi Watanabe, joint operation (JO) PT Reka Desindo Mandiri, PT Dwikarsa Envacotama, dan PT Kwarsa Hexagon.

Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengungkapkan, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat di Provinsi DKI Jakarta yang dikenal dengan istilah Jakarta Sewerage System (JSS), dibagi menjadi 15 Zona Pelayanan.

Zona 1 dan Zona 6 merupakan kegiatan prioritas nasional yang diharapkan dapat dimulai konstruksinya.

"Proyek JSS merupakan proyek strategis nasional yang diharapkan dapat dipercepat penyelesaiannya. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan. Ditjen Cipta Karya siap mendukung semua yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini," ungkap Sri Hartoyo dalam keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Sabtu (8/7/2017).

Penggarapan proyek ini ditargetkan rampung selama 28 bulan, yang dimulai sejak Juli 2017 hingga Oktober 2019.

Adapun lingkup pekerjaan meliputi pengkajian ulang hasil survei Public Private Partnership (PPP) termasuk desain dasar Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Selain itu, pekerjaan juga meliputi detail desain jaringan perpipaan Zona 1 dan detail desain IPAL-nya apabila skema PPP tidak diterapkan, tender assistance untuk jaringan perpipaan, tender assistance untuk IPAL, fasilitasi implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL), serta transfer teknologi.

"Kami berharap, setelah ditandatanganinya kesepakatan bersama ini, dalam waktu yang tidak terlalu lama kita dapat menindaklanjutinya dengan membuat secara spesifik pembagian tugas serta hak dan kewajiban dari masing-masing pihak," kata Sri Hartoyo.

Ia menambahkan, pembangunan JSS Zona 1 merupakan proyek percontohan, dan akan dibangun di sisi barat Waduk Pluit dengan luas empat hektar.

Sementara, total biaya pembangunan sebesar Rp 115,7 miliar dimana besarnya dukungan APBN sebesar Rp 53,6 miliar. Sisanya, dibiayai dari Pemerintah Jepang senilai 533.940 Yen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com