Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Upaya Ganjar agar Trans Jateng Jadi Pilihan Utama Warga

Kompas.com - 08/07/2017, 14:09 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

BAWEN, KompasProperti - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Dinas Perhubungan untuk menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi operator Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng aglomerasi koridor I Semarang Tawang-Terminal Bawen, yang mulai beroperasi Jumat (7/7/2017) kemarin.

Menurut Ganjar, SPM penting diterapkan untuk menjaga konsistensi pelayanan yang baik bagi para penumpang.

"Kami belajar dari pak Jonan waktu di kereta api. Ada coro-nya di kereta api, GM-nya dicopot. Kita pakai standar tinggi mumpung masih baru. Jadi kalau standar minimum tidak tercapai, copot. Bus egrek- egrek, ngawur, kacanya pecah tidak diperbaiki, copot!," kata Ganjar.

Guna memotivasi kru dan petugas BRT, Ganjar mengusulkan agar digelar lomba kebersihan dan kenyamanan armada.

Selain memotivasi awak dan kru BRT, sekaligus menumbuhkan rasa bangga kepada penumpang lantaran menaiki bus yang nyaman dan keren.

Apalagi desain BRT dengan warna dominan merah itu, kata Ganjar, sengaja ditempel gambar-gambar tempat wisata andalan Jawa Tengah.

"Mumpung masih baru betul-betul saya tekankan dari awal, sehingga orang naik bus ini begitu lihat BRT, wah keren dan busnya menarik. Tolong nanti ditempeli stiker, kalau kenek dan sopirnya ngebut ugal-ugalan ada tempat untuk lapor, jadi masyarakat juga berpartisipasi," paparnya.

Sejumlah pelajar akan menaiki Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng koridor I Semarang Tawang-Bawen bergambar Keraton Solo, Jumat (7/7/2017) siang di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang.KOMPAS.com/ Syahrul Munir Sejumlah pelajar akan menaiki Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng koridor I Semarang Tawang-Bawen bergambar Keraton Solo, Jumat (7/7/2017) siang di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang.
Selain kebersihan dan kenyamanan armada, Ganjar juga meminta agar Dinas Perhubungan memperhatikan keberadaan halte maupun shelter di koridor I. Ia mendapatkan laporan jika sejumlah shenter dalam kondisi rusak.

"Shelter-shelter harus kita standarkan agar baik, kamarin ada yang rusak," cetusnya.

Ganjar menambahkan, setelah peluncuran BRT Koridor I akan segera menyusul koridor lainnya, baik yang ada di Semarang dan daerah sekitarnya maupun di wilayah lainnya seperti Banyuams Raya dan di wilayah Magelang untuk mendukung sektor pariwisata yang berpusat di Candi Borobudur.

"Setelah ini koridor-koridor akan kita tambah, nanti yang Banyumas Raya sekarang masih Semarang raya. Terus setelah itu dukungan pariwisata di Borobudur yang sedang kita siapkan, mudah-mudahan ini akan menjadi nyaman semuanya," tuntasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com