Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup "Cuan" di Ubud Pasca-Lebaran dan Kedatangan Obama

Kompas.com - 03/07/2017, 12:58 WIB

Bali, KompasProperti - Libur lebaran menjadi momentum paling tinggi meraup okupansi hotel. Bali masih meraup banyak keuntungan dari liburan ini, tak terkecuali lebaran 2017 ini.

Ketua PHRI Bali, Tjokorda  Oka Artha Ardana Sukawati, kepada Tribunnews Jumat (30/6/2017) pekan lalu atau H+4 Lebaran mengatakan bahwa pergerakan penumpang masuk dan keluar Bali pada libur lebaran mencapai 69 ribu per orang per hari.

Untuk wisata domestik mencapai 18.698. Adapun untuk wisatawan mancanegara sebanyak 16.298 dengan total sekitar 34.996.

Sementara itu, data per 28 Juni 2017 terjadi kenaikan pergerakan penumpang 5,99 persen dari 846.611 pada 2016 menjadi 897.326 pada 2017. Seiring kenaikan pergerakan penumpang, okupansi rate hotel pun meningkat.

Oka mengatakan, okupansi hotel rata-rata per wilayah selama libur lebaran bervariasi, mulai dari Nusa Dua sebesar 85 persen, Kuta 75 persen, dan Ubud 80 persen.

"Ini terjadi sejak libur Lebaran, dan akan tetap bertahan sampai akhir minggu ini, baik untuk wisata domestik maupun wisatawan mancanegara," jelasnya.

Marketing Consultant Grand Orange Resort Ubud Bali, Ratdi Gunawan, mengatakan bahwa libur lebaran tahun ini kawasan Ubud tetap ramai dan masih menjadi destinasi wisata yang dicari wisatawan. Alam Ubud punya ciri tersendiri di mata wisatawan.

"Kawasan Ubud menjual pemandangan alam yang natural, di saat kawasan lain benar-benar menjual pantai. Ini yang menjadi nilai jual Ubud," ujar Ratdi, Senin (3/7/2017). 

Bukti paling nyata, lanjut Ratdi, adalah pilihan mantan orang nomor satu di Amerika Serikat, mantan Presiden AS Barack Obama, untuk menikmati waktu liburan bersama keluarganya di Ubud.

"Ini bukti bahwa hotel di Bali, terutama Ubud, semakin prospektif, apalagi saat ini lahan di Bali semakin terbatas dan mahal. Karena tanah terbatas dan mahal, properti yang dipasarkan itu kebanyakan berstatus hak sewa," kata Ratdi.

Ratdi mengatakan, saat ini Bali bukan cuma surga wisata, tapi juga lahan investasi kondominium hotel (kondotel) yang didapatkan dari bisnis sewa hotel. Untuk itu, setelah sukses dengan proyek kondotel di Pantai Pandawa dan beberapa projek vila hotel Grand Orange, dia menawarkan Grand Orange Resort Ubud Bali sebagai vila hak milik. 

"Karena nilai sewa kondotel bisa tiga kali lipat dari nilai sewa ruko, itu yang terjadi. Kalau nilai sewa tinggi, ROI-nya juga tinggi sehingga pengembalian modal dari investasi kita lebih cepat," ujar Ratdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com