BATANG, KompasProperti - Sejumlah anak dan orang dewasa terlihat berbaris di atas jembatan yang menaungi ruas tol darurat Brebes Timur-Pemalang, dan Pemalang-Batang, Kamis (22/6/2017) sore.
Ada yang mengabadikan dengan ponselnya, ada juga yang hanya menonton bersama teman atau keluarga.
Pemandangan tersebut akan Anda lihat saat melewati ruas tol yang dikembangkan PT Waskita Toll Road ini, atau tepatnya di Desa Pasekaran, Batang, pada saat sore.
Hempasan debu dari ribuan mobil yang melitas pada sore itu tak mengurangi antusiasme masyarakat menonton arak-arakan kolosal tersebut.
"Saya seneng aja, Mas, liatin tol baru. Dulu saya suka jalan-jalan di sini tiap sore, pake motor, sama anak sama temen. Sekarang jalan di tol pake motor, bisa ditilang," ujar Rustono (47), sambil tertawa mengenang masa lalu.
Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com sempat berbaur dengan masyarakat yang menyaksikan tol tersebut dari atas jembatan.
Lain Rustono, lain juga Fachrudin (35). Warga Desa Pasekaran ini menyaksikan ramainya jalan tol tersebut bersama kedua anak perempuannya. Ia mengaku ingin memantau keadaan ruas tol karena akan mudik pada malam harinya.
"Saya lagi mantau arus mudik ajam Mas. Soalnya malam saya pulang ke Bogor. Sekalian ngabuburit ngajak anak, nunggu buka puasa," ujarnya.
Semakin sore, terlihat kerumunan warga kian ramai. Ada yang melakukan swafoto, mengobrol, merenung, bahkan berdebat tak berujung.
"Videoin, Mas, buat diunggah ke Facebook dan Instagram. Tolnya bagus aja, mobil-mobilnya juga, baru ada soalnya," kata Yanti (16), salah seorang yang sedang mendokumentasikan mobil yang berjalan.
Keramaian tersebut tidak mengganggu keamanan lalu lintas, baik di tol dan di jembatan tersebut. Jembatan dengan lebar sepuluh meter ini cukup menampung masyarakat di sisi kanan dan kirinya tanpa menghambat arus jalan.