Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyimpanan Mandiri, Tren Investasi Baru di Asia

Kompas.com - 07/06/2017, 23:33 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

SINGAPURA, KompasProperti - Sektor penyimpanan mandiri semakin menunjukkan peningkatan baik berbasis swasta maupun konsultasi investasi.

Menurut sebuah laporan baru dari Jones Lang LaSalle (JLL) hal ini mengingat adanya potensi pertumbuhan dan peningkatan kesadaran masyarakat.

Kenaikan nilai yield pada fasilitas penyimpanan mandiri dianggap menarik dibandingkan dengan aset konvensional lainnya.

Pemilik tanah mampu meraih keuntungan dari yield sekitar 2-4 persen di Hongkong dan Taiwan, 5-7 persen di Tokyo dan Singapura, 5-8 persen untuk Australia, dan sampai 8 persen atau lebih di China dan India tergantung pada lokasi, akses, kualitas, dan bangunan fasilitas.

Alternatif seperti penyimpanan mandiri juga dipandang sebagai pilihan investasi yang terjangkau dibandingkan dengan instrumen lain yang lebih tinggi seperti kantor.

Penyimpanan mandiri juga menawarkan jalan bagi investor untuk melakukan diversifikasi portofolio. Alternatif aset ini meliputi pusat data, perumahan siswa, sekolah, tempat parkir, fasilitas kesehatan dan lain-lain.

Industri penyimpanan sendiri tergolong baru di Asia, dibandingkan dengan pasar yang lebih matang di Amerika Utara, Eropa, dan Australia.

Gagasan menyimpan barang-barang pribadi di luar rumah tengah digandrungi karena populasi yang padat di beberapa kawasan perkotaan, kenaikan harga hunian, kenaikan kelas masyarakat, dan mengubah gaya hidup.

"Secara global, permintaan untuk penyimpanan mandiri, sama seperti kelas real estat lainnya, didorong oleh ekonomi dan kekuatan demografis," kata Direktur Alternatives, Asia Pacific Capital Markets JLL Bob Tan melalui keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Rabu (7/6/2017).

Ia mengatakan, urbanisasi adalah pendorong penting untuk penyimpanan mandiri tersebut. Pertumbuhan populasi perkotaan membuat hunian semakin kecil dan semakin mahal di kota.

Hal ini menciptakan lebih banyak penyewa yang berpindah lebih sering dan membutuhkan ruang penyimpanan lebih banyak.

Di Asia, industri penyimpanan mandiri paling banyak didirikan di daerah berpenduduk padat dan lebih makmur di kota.

Hongkong, Singapura dan Tokyo memiliki ukuran rumah terkecil di wilayah ini dengan ukuran rumah rata-rata kurang dari 74 meter persegi.

Dibandingkan dengan hampir 100 meter persegi di Inggris, dan lebih dari 185 meter persegi di Amerika Serikat dan Australia.

Seiring dengan bangkitnya e-commerce dan pertumbuhan usaha kecil menengah, ada kemungkinan permintaan yang lebih besar untuk layanan atau nilai tambah sehingga menghadirkan berbagai peluang bagi operator.

Layanan ini meliputi penyimpanan dokumen hingga pengiriman dan penyimpanan valet.

"Ke depan, kita akan melihat ketertarikan yang lebih besar dari para operator dan investor. Terutama mereka yang mencari kesempatan untuk berpartisipasi dalam pasar bertumbuh," ucap Tan.

Ia menambahkan, aset ini juga menarik bagi investor yang ingin berinvestasi dalam platform berkualitas baik, terutama jika para investor tersebut sudah memiliki real estat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com