Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Siapa Pengembang Besar yang Sediakan Rumah Murah?"

Kompas.com - 07/06/2017, 03:01 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Jakarta, KompasProperti - CEO Lippo Group James Riady mengaku sudah 10 tahun tidak memegang langsung proyek properti. Meski demikian, dia tetap memerhatikan pergerakan properti di Tanah Air dan negara-negara lainnya sebagai perbandingan.

Saat ini, melalui proyek Meikarta, James berupaya membangkitkan kembali bisnis properti, terutama yang menyasar segmentasi menengah ke bawah.

"Orang mau kerjakan Rp 5 miliar silakan, tapi siapa (pengembang) yang besar mikirin soal affordable (terjangkau)," ujar James di Hotel Westin, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Beberapa waktu belakangan, James menilai, para pemangku kepentingan di bidang properti, seperti pengembang, sudah tidak ada lagi yang memiliki visi, hasrat, manajemen, kecepatan, dan mengerti bisnis.

Untuk itu, James pun berpikir sudah saatnya Lippo kembali memikirkan keberlangsungan proyek properti berskala besar sehingga mendorong ekonomi nasional secara keseluruhan.

"Lalu, saya lihat bagaimana properti hidup itu butuh dinamika baru. Tidak perlu kita mesti mengulang suatu ide baru, kita lihat aja di Asia cara orang bangun itu seperti apa," kata James.

Dia mencontohkan Country Garden yang dibangun di Johor Bahru, Malaysia. Country Garden @Danga Bay adalah proyek yang mencakup lebih dari 9.000 unit apartemen kelas menengah-bawah dan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.

Menurut James, proyek itu merepresentasikan keadaan properti yang terjadi di Asia. Dulu, banyak pihak melihat proyek tersebut secara skeptis, bahkan oleh masyarakat Malaysia sendiri. Meski begitu, James mengaku terkesan dengan konsep tersebut.

"Saya tidak peduli itu uang pinjaman atau mau bangkrut, saya enggak peduli. Tapi, yang mereka kerjakan itu nyata sebuah dobrakan," kata James.

Adapun Meikarta yang baru saja diluncurkan Lippo merupakan proyek di lahan seluas 500 hektar di bagian paling timur Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Lahan tersebut sudah dikuasai Lippo Group sejak kurun 1990-an, saat "naga bisnis" ini mulai menginisiasi kota mandiri berbasis industri Lippo Cikarang.

Rencananya di proyek tersebut akan dikembangkan 100 gedung dengan ketinggian masing-masing sekitar 35 hingga 45 lantai. Keseratus gedung itu terbagi dalam peruntukan hunian sebanyak 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.

Khusus untuk perumahannya, Lippo membidik segmen kelas menengah dengan harga Rp 12,5 juta per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau