Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Adil Awasi Barang Masuk Melalui Bisnis "Online"

Kompas.com - 30/05/2017, 20:02 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pertumbuhan e-commerce di Indonesia sejalan dengan tingkat penggunaan Internet yang tinggi.

Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan e-commerce, keberlangsungan pusat perbelanjaan mengalami tantangan.

Terlepas dari persaingan ini, Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat berharap pemerintah mau menerapkan pengawasan yang sama.

"Yang dikhawatirkan adalah bagaimana menghadang barang impor. Peraturan menghadang barang impor masuk pusat belanja. Tapi di penjualan online lolos," ujar Ellen di acara Forum Gathering APPBI DPD DKI Jakarta, di Hotel Santika, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Saat ini, kata Ellen, banyak pemain asing yang berupaya masuk ke pasar Indonesia dengan mengakuisisi bisnis belanja online atau dalam jaringan (daring).

Jika pengawasan pemerintah lemah, barang-barang impor bisa dengan mudah masuk ke dalam negeri. Berbeda dengan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah kepada pusat belanja.

Dengan tumbuhnya pemanfaatan teknologi, bisnis e-commerce tidak bisa dihalangi oleh pusat perbelanjaan. Apalagi, pemerintah juga mendukung keberadaan bisnis daring.

Namun, bagaimana pun juga, menurut Ellen, pemerintah harus membina pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Selama ini, menurut Ellen, pemerintah justru dinilai tidak memanfaatkan pajak dari besarnya omset yang dimiliki oleh para pemilik e-commerce tersebut.

"Untuk keadilan baik online atau offline, pajak harus benar diperiksa lagi dan dicek lagi. Tapi online belum tersentuh adanya pajak untuk pemasukan pemerintah. Ini perlu juga dipikirkan," tutur Ellen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com