Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Bermalam di Rumah Seharga Rp 40 Miliar

Kompas.com - 27/05/2017, 10:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

ISKANDAR, KompasProperti - Rimbunan pepohonan, gemericik air, dan suara burung saling bersahutan menyambut pagi, tatkala tirai jendela tersibak.

Langit biru di kejauhan, dan padang hijau keemasan diterpa sinar mentari adalah saujana indah dalam memulai hari.

Suasana alami dengan sentuhan khas bernuansa tropis ini bisa ditemukan di sebuah vila mewah pribadi (luxury private villa) di kawasan kota internasional Iskandar, Johor Bahru, Malaysia.

Vila mewah ini merupakan bagian dari kawasan hunian 700 hektar bertajuk Leisure Farm Resort yang hanya berjarak 45 menit dari Singapura.

KompasProperti berkesempatan menikmati keistimewaan, dan kemewahannya pada Rabu (24/5/2017) dan Kamis (25/5/2017). 

Berkamar lima, plus satu paviliun, rumah yang saya tempati ini dibanderol sekitar Rp 40 miliar-Rp 43 miliar atau 14 juta ringgit Malaysia.

Dokumentasi Leisure Farm Resort Luxury Villa, jenis hunian yang ditawarkan di Leisure Farm Resort, Iskandar, Johor Bahru, Malaysia.
Bangunan modern kontemporer di atas lahan 1.200 meter persegi ini menunjukkan hasil kerja konstruksi yang demikian presisi, terperinci, dan berkualitas tinggi, sehingga material mewah yang hendak ditonjolkan, telah berbicara sendiri.

Mulai dari pemilihan kayu solid yang melapisi lantai di unit-unit kamarnya, lantai marmer di ruang keluarga, dapur, dan ruang kerja, elemen saniter dari produsen tenar asal Jerman, serta seperangkat alat dapur berteknologi tinggi yang juga dari Eropa.

"Kemewahan yang kami tawarkan tidak sebatas itu, melainkan kualitas hidup dengan standar internasional yang menghargai alam, dan ramah lingkungan," terang Deputy General Manager Sales and Marketing Leisure Farm Beverly Goldman.

Beverly tidak sedang menjual kecap yang segalanya diklaim sebagai nomor satu. Saat pengembang lain baru memulai pembangunan konstruksi fisik dan sejumlah infrastruktur serta fasilitas, lingkungan dan lanskapnya justru diabaikan.

Hilda B Alexander/Kompas.com Ruang keluarga di salah unit luxury villa Leisure Farm, Iskandar, Johor Bahru, Malaysia.
Hal ini menjadi pemandangan yang lazim terlihat di sebagian besar kawasan Iskandar. Pembangunan konstruksi fisik tidak dibarengi dengan penataan lingkungan, dan lanskap, sehingga kawasan di sekitarnya begitu panas.

"Tak ada satu pun pohon yang tumbuh, atau tanaman lain yang membantu menurunkan suhu udara. Tentu saja hal ini menyiksa konsumen yang datang mengunjungi rumah contoh," tambah Beverly.

Sementara Mulpha Group sebagai pengembang Leisure Farm Resort, membangun infrastruktur, menata lingkungan, dan lanskap lebih dulu sebelum memasarkannya kepada publik.

Selain itu, mereka juga hanya memanfaatkan 20 persen hingga 30 persen lahannya untuk konstruksi fisik, infrastruktur serta sejumlah fasilitas. Seluas 70 persen lainnya dari total luas lahan pengembangan digunakan untuk ruang terbuka hijau (RTH).

Kawasan antar-bangsa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com