Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Sebut Furnitur Rusunawa Jakabaring Lebih Bagus

Kompas.com - 26/05/2017, 18:07 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

PALEMBANG, KompasProperti - Menteri Keuangan Sri Mulyani mendatangi rumah susun (rusunawa) Bea dan Cukai di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel), Rabu (24/5/2017).

Dalam kunjungan ini, wanita yang disapa Ani tersebut ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Saat duduk-duduk di sofa salah unit rusun tersebut, Ani sempat menanyai Basuki tentang furnitur yang sudah tersedia.

"Dengan Rp 1,4 miliar untuk furnitur, saya kira sebetulnya bisa lebih baik (dari ini). (Rusunawa Jakabaring) yang di sana, lebih bagus," ujar Basuki kepada Ani.

Terkait hal tersebut, baik Kepala Kanwil DJBC Sumbagsel, M Aflah maupun Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi tidak terlalu menanggapi karena disusul permintaan Ani untuk menjaga rusun tersebut.

Ani mengingatkan, agar pengelola serius dalam hal pemeliharaan rusun. Tujuannya, supaya rusun tetap terjaga dan tidak kumuh di kemudian hari.

"Jangan sampai nanti (rusun) kita yang paling kumuh di daerah ini. Kan enggak lucu," sebut Ani.

Rusunawa ini dibangun sebagai tempat tinggal pegawai di lingkungan Kanwil Bea dan Cukai Sumbagsel, terutama mereka yang tinggal di luar kawasan kantor.

Ini merupakan rusun yang pertama di lingkungan DJBC maupun Kementerian Keuangan.  Rusun tujuh lantai yang menempati luas lahan 4.299 meter persegi terdiri dari 60 unit.

Terdapat dua tipe yang ditawarkan, yaitu tipe 48 sebanyak 26 unit dan tipe 36 sebanyak 44 unit dengan total keseluruhan sebanyak 128 kamar yang dilengkapi furnitur.

Dibangun selama 6 bulan, rusunawa ini menelan biaya sebesar Rp 32,3 miliar. Adapun untuk rusun di Jakabaring yang dibangun Kementerian PUPR, dikhususkan bagi para atlet yang mengikuti percepatan Asian Games 2018.

Tiga menara sudah dibangun sejak 2015 oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan nilai Rp 67 miliar.

Sedangkan dua menara lainnya dibangun pada tahun lalu oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai Rp 41 miliar Saat ini, perkembangan fisiknya sudah menginjak 96,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com