Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setu, Calon Kawasan Pertumbuhan Baru

Kompas.com - 03/05/2017, 17:57 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

TANGERANG SELATAN, KompasProperti - Kecamatan Setu, di Tangerang Selatan (Tangsel), potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan pertumbuhan baru.

Menurut Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, kawasan Setu merupakan satu-satunya yang masih bisa dikembangkan karena lahannya luas dan relatif lebih murah dibanding kawasan lainnya.

"Cocok untuk dibangun rumah susun sewa (rusunawa)," ujar Benyamin menjawab KompasProperti, Rabu (3/5/2017). 

Berdasarkan penelusuran KompasProperti, posisi Kecamatan Setu di selatan Tangsel berbatasan dengan Kecamatan Gunung Sindur, Provinsi Jawa Barat.

Jaraknya dari pusat kota Tangsel adalah berkisar 10 kilometer dengan melewati Jalan Raya Serpong.

Baca: Masa Suram Bisnis Properti Telah Berakhir

Untuk mencapai kecamatan ini menggunakan kereta komuter, stasiun terdekat yakni Serpong yang berjarak 4,5 kilometer.

Kereta komuter Serpong berada di jalur Tanah Abang-Serpong, Parung Panjang, sampai Maja. Dari Tanah Abang, jaraknya 24 kilometer dengan biaya perjalanan Rp 3.000.

Setu semakin dilirik karena kawasan lainnya seperti Serpong, dan Sarua semakin mahal. Menyusul penguasaan ribuan hektar oleh raksasa-raksasa properti macam Sinarmas Land, Alam Sutera, Summarecon Serpong, dan lain-lain.

Selain itu, ketersediaan lahan di kedua kawasan ini kian terbatas. Tentu saja, hal ini mengakibatkan pengembangan properti dengan harga terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sangat sulit diwujudkan.

"Untuk membangun gedung yang murah sangat susah karena harga tanah mahal sekali," cetus Benyamin.

Ia bersyukur pertumbuhan ekonomi di Tangsel sangat pesat sebesar 7,25 persen yang berarti di atas pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen.

Sedangkan kenaikan inflasi tercatat sebesar 3,4 persen. Sebagai kota yang terus berkembang sejak 2008, harga lahan di pusat Tangsel ikut menanjak, berkisar Rp 2 juta-Rp 3 juta per meter persegi.

Adapun inisiatif pemerintah dalam menyediakan hunian terjangkau berupa rumah susun milik (rusunami) untuk buruh, berada di kawasan Sarua.

Baca: Jokowi Yakin Buruh Mampu Beli APartemen DP 1 Persen

Proyek bernama PP Urban Town@Serpong ini harganya bisa murah yakni Rp 294 juta, karena disubsidi pemerintah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Melalui Bank BTN, rumah untuk buruh tersebut bisa dijangkau dengan uang muka atau down payment (DP) 1 persen dan cicilan Rp 1,2 juta per bulan. Lokasinya pun cukup dekat dengan Stasiun Sudimara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com