SEMARANG, KompasProperti - Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo seksi III, yakni ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 Kilometer meleset dari target.
Saat ini perkembangan fisiknya baru mencapai 96 persen, padahal dijadwalkan sudah selesai dan masuk tahap uji kelayakan pada Maret ini.
Lagi-lagi kendala yang dihadapi adalah cuaca yang dalam sebulan terakhir bahkan terjadi 20 hari hujan.
Lantaran meleset dari target, proses uji kelayakan ruas Bawen- Salatiga baru bisa terlaksana pada pertengahan April depan.
PT Trans Marga Jateng (TMJ) sebagai pengelola ruas tol ini terus mempercepat pekerjaan di lapangan untuk memenuhi target waktu uji kelayakan tersebut.
"Melihat kondisinya, uji kelayakan baru bisa dilaksanakan pada pertengahan April nanti," kata Direktur Teknik dan Operasional PT TMJ, Ali Zainal Abidin, di lokasi pekerjaan Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (30/3/2017).
Ali menuturkan, uji kelayakan ruas Bawen-Salatiga ini rencananya akan dibagi menjadi dua tahap. Pertama meliputi jembatan Tuntang hingga exit toll Tingkir (Salatiga) dan tahap kedua Bawen hingga jembatan Tuntang.
"Dengan begitu, uji kelayakan jalan tol tahap pertama bisa terlaksana pada pertengahan April mendatang," jelasnya.
Sedangkan di bukit Polosiri Bawen masih menyisakan pekerjaan yang cukup berat, yakni pengerukan tanah setebal 15 meter dan cut and fill tanah sepanjang 2 kilometer antara Kandangan-Polosiri, Bawen.
PT TMJ terus mendorong kontraktor untuk percepatan pembenasan tanah dan pekerjaan konstruksi yang masih tersisa.
"Kami minta kepada kontraktor untuk bekerja 24 jam. Yang kedua adalah menambah sumber daya, dan peralatan," ujar Ali.
Dia berharap cuaca lebih bersahabat, sehingga proses pekerjaan yang tersisa ini bisa diselesaikan. Jika cuaca bagus dan mendukung, maka proses pekerjaan di wilayaah Polosiri akan rampung akhir April mendatang.
"Sehingga uji kelayakan tahap kedua bisa terlaksana awal Mei nanti," sebutnya.