Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Pengelolaan Gedung Makin Berat

Kompas.com - 21/03/2017, 15:27 WIB

Jakarta, KompasProperti - Komunikasi menjadi kata kunci untuk keberhasilan dalam bisnis pelayanan jasa pengelolaan gedung hunian. Pengelola gedung harus memiliki kemampuan lebih dalam mengelola komunikasi secara efisien dan efektif.

"Ke depan tantangan yang dihadapi para profesional di bidang jasa property management ini  makin berat, dan sulit," ujar Bambang Setiobudi, Direktur Inner City Management (ICM), Senin (20/3/2017).

Dia mengatakan, booming pembangunan hunian bertingkat atau apartemen di awal 2000-an hingga sekarang memang menciptakan lapangan kerja di bidang jasa pengelolaan gedung atau property management dan menjadi tumbuh pesat. Setiap tahun proyek apartemen, perkantoran, dan superblok terus berkembang menyerap jutaan tenaga kerja.

"Mengelola apartemen berunit ribuan, misalnya, masalah utama yang sering dihadapi pengelola gedung adalah banyak pemilik atau penghuni yang kurang memahami aturan tinggal di bangunan vertikal yang umumnya memiliki kepemilikan bersama. Tanah bersama, benda bersama, dan bagian bersama," kata Bambang.

Semua itu, lanjut dia, adalah fasiltas bersama yang harus dirawat dan diperbaiki, karena jika rusak biaya yang dikeluarkan tidak murah. Tak heran, semua itu harus dapat dipenuhi dari iuran pengeloalaan lingkungan (IPL) atau dana cadangan.

"Jadi, walaupun setiap apartemen itu sudah punya house rules atau aturan main, tapi itu sering tidak dijadikan pedoman oleh penghuni, mungkin karena kurang memahami peraturannya," kata Bambang.

Tak heran, lanjut dia, banyak pelanggaran yang sebetulnya tidak perlu terjadi, jika para pemilik atau penghuni memahami betul aturan main itu. Untuk itu, pada HUT ICM ke-11 bulan ini, dia meminta seluruh karyawan yang kini berjumlah sekitar 9.000 orang untuk memahami situasi seperti itu sebagai tantangan.

Koordinator Komunitas ICM, Evie S, menambahkan bahwa langkah nyata sinergi antara pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS), badan pengelola, dan pemilik atau penghuni bisa dilakukan lewat pembentukan berbagai komunitas berlatar belakang kesamaan hobi. Keberadaan komunitas penghuni di lingkungan apartemen dapat wadah kegiatan positif yang bisa membantu badan pengelola menjalankan tugasnya.

"Komunikasi dengan penghuni bisa berjalan dengan baik sehingga jika ada keluhan dari penghuni dapat disampaikan dengan baik, dan saling mengerti. Tujuan utama pembentukan komunitas itu kan menciptakan hubungan harmonis di lingkungan apartemen," kata Evie.

Terhitung sejak 2012 lalu ICM sendiri sudah mengantongi predikat sebagai Pengelola Unit Rumah Susun Terbanyak versi Museum Rekor Indonesia (MURI). Saat ini ICM berkembang dengan mengelola sekitar 40 proyek gedung residensial maupun komersial.

"Core strategy sebagai perusahaan layanan jasa seperti ini sudah harus berbasis teknologi dan itu kami aplikasikan dalam program-program aplikasi mobile seperti E-Procurement, E-Payment, dan lainnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com