Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ongkos Konstruksi di New York Termahal se-Dunia, Bagaimana Jakarta?

Kompas.com - 10/03/2017, 09:21 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KompasProperti - Konsultan desain Arcadis merilis edisi terbaru tahunan Rincian Biaya Konstruksi Internasional di 44 kota-kota besar dunia.

Tahun lalu Arcadis menyoroti biaya sebagai salah satu faktor kunci yang menentukan perkembangan kota.

"Kota-kota di dunia, termasuk London, Inggris dan New York, Amerika Serikat, berlanjut menjadi lokasi yan paling mahal untuk pembangunan," tulis hasil laporan tersebut.

Meskipun demikian, perlambatan laju pertumbuhan dipimpin oleh China. Kemudian Brasil dan Arab Saudi menunjukkan perubahan yang memengaruhi pasar konstruksi dunia.

Perubahan posisi London, dari kedua ke posisi ke empat termahal, didorong sepenuhnya oleh perubahan nilai tukar poundsterling.

Faktor lainnya adalah inflasi yang masih relatif tinggi di Inggris selama 2016.

Namun, di pasar lain, seperti di kota-kota China, perlambatan tingkat inflasi juga memengaruhi perubahan posisi dalam laporan tersebut.

Sementara beberapa kota di AS seperti New York, San Francisco dan Denver misalnya, terlihat makin tinggi tingkat aktivitasnya, dan cenderung terjadi kompetisi untuk kontraktor dan tenaga kerja konstruksi.

Amsterdam juga tengah berada dalam situasi ledakan bangunan. Kota ini mengalami tingkat inflasi yang relatif tinggi di pasar lokal.

Sementara itu, cukup dengan menjadi salah satu negara dengan pertumbuh ekonomi terbesar dan tercepat di dunia, India juga mengalami beberapa eskalasi biaya.

Namun, di beberapa pasar, lemahnya pertumbuhan permintaan dan sumber daya mulai menghilangkan inflasi konstruksi, termasuk di Dubai, Singapura dan Hongkong.

Di tempat lain, pertumbuhan moderat terjadi di banyak lokasi di Eropa dan Asia. Terbatasnya beban kerja konstruksi sedikit berdampak pada harga lokal.

Jakarta Peringkat 42

Dalam laporan tersebut Jakarta berada di peringat 42 dari 44 kota yang dinilai Arcadis. Posisi ini cenderung turun meski tidak dijelaskan berapa penurunannya.

Di bawah Jakarta yang juga turun peringkatnya adalah Kuala Lumpur, Malaysia dan Bangalore, India.

Sementara di atas Jakarta antara lain Ho Chi Min, Vietnam dan Manila, Filipina yang mengalami penurunan peringkat.

Bangkok, Thailand dan Taipei, China, mengalami peningkatan posisi atau peringkat dalam laporan tersebut.

Posisi 10 besar berturut-turut adalah New York, Hongkong, Jenewa, London, Makau, Kopenhagen, Stockholm, Frankfurt, Paris, dan Wina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com