Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terowongan Terpanjang Dunia Bakal Menghubungkan Helsinki-Tallinn

Kompas.com - 07/03/2017, 17:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KompasProperti - Terowongan terpanjang di dunia akan dibangun untuk menghubungkan Helsinki di Finlandia, dan Tallinn di Estonia.

Rencana ambisius bernama "Finest" ini diperkirakan menghabiskan biaya antara 9 miliar euro atau setara Rp 127,2 triliun dan 13 miliar euro (Rp 183,72 triliun).

Jika sudah dibangun, terowongan kereta api sepanjang 92 kilometer ini bakal mengubah perjalanan feri antar kedua kota yang memakan waktu dua jam menjadi hanya 30 menit.

"Helsinki dan Tallinn sama-sama daerah ekonomi dengan lalu lintas angkutan yang sibuk dan dihuni hampir 1,5 juta orang," demikian pernyataan Dewan Helsinki-Uusimaa.

Saat ini, jumlah penumpang dan wisatawan yang melakukan perjalanan antara dua kota semakin banyak. Tahun lalu, 10 juta penumpang tercatat tiba di pelabuhan Tallinn.

Studi pertama akan dilakukan untuk melihat kasus bisnis dengan memperkirakan volume penumpang antara dua ibu kota ini.

Studi tersebut bakal digelar oleh Denmark Ramboll dan empat konsultan Finlandia yang terdiri dari teknisi Sito, spesialis transportasi Strafica, analis perencana Urban Research dan konsultasi keinsinyuran Poyry.

Studi kedua mencakup kelayakan teknis dan ekonomi dari terowongan, konstruksi dan biaya pemeliharaan, skema konektivitas terowongan dengan moda transportasi lainnya serta sistem keamanan apa yang akan dibutuhkan.

Studi kedua ini akan dilakukan oleh Sweco, konsultan keinsinyuran asal Kanada WSP dan perusahaan Swiss Amberg Engineering, yang juga terlibat dalam desain terowongan Saint Gotthard dan Brenner.

Kedua studi tersebut diharapkan selesai tahun ini. Selanjutnya, hasil studi ini akan dipelajari oleh dewan kota Helsinki sementara laporan teknis akan dibaca oleh lembaga transportasi Finlandia Liikennevirasto.

Proyek ini dikembangkan oleh Dewan Kota Helsinki-Uusimaa, Dewan Kota Liikennevirasto-Tallinn, dan Kementerian Bidang Perekonomian Estonia.

Studi tersebut juga didukung oleh Interreg Central Baltic Uni Eropa, yang telah menyetujui anggaran sebesar 1,3 juta euro (Rp 18,37 miliar) untuk lebih dari dua tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com