Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pakar, Tidak Masalah Mal Dibangun di Atas Tanah Negara

Kompas.com - 06/03/2017, 13:21 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Beberapa mal yang diklaim Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdiri di atas tanah negara pada dasarnya merujuk ke barang milik negara (BMN).

Anies mempermasalahkan hal ini, saat dia merespons komentar negatif mengenai program rumah dengan uang muka atau down payment 0 persen yang memanfaatkan tanah negara. 

Sebaliknya pakar hukum pertanahan dan properti, Eddy Leks, berpendapat mal dibangun di atas BMN bukanlah masalah.

Itu pun jika benar ada mal-mal yang berdiri di atas tanah negara karena status tersebut.

"Jadi sebetulnya tidak ada masalah mal dibangun di atas BMN sepanjang memang bermanfaat untuk kepentingan umum," ucap analis hukum properti Eddy Leks, kepada KompasProperti, Minggu (5/3/2017).

Lebih lanjut Eddy menyampaikan, pendirian mal di atas tanah negara telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 78 Tahun 2004  yang intinya aset-aset negara bisa dikerjasamakan, tetapi dengan syarat-syarat tertentu.

"Namun, yang tidak jelas dari Anies adalah apakah betul yang diungkapkan dia itu merujuk kepada BMN atau sekadar tanah yang dikuasai negara karena itu merupakan dua hal yang berbeda," jelas dia.

Di dalam PMK Nomor 78 Tahun 2014 disebutkan, tanah negara dibedakan menjadi dua, yakni tanah yang dikuasai negara dan tanah yang menjadi BMN.

Perbedaan kedua hal tersebut adalah jika tanah yang dikuasai negara dapat dimohonkan hak oleh siapa pun sesuai peraturan perundangan.

Sedangkan tanah termasuk BMN adalah tanah yang dibeli atau diperoleh dari APBN atau perolehan lain yang sah.

BMN berupa tanah dapat dimanfaatkan. Bentuk pemanfaatan tersebut bisa berupa sewa, pinjam pakai, bangun guna serah (BSG)/Bangun serah guna (BSG), kerja sama pemanfaatan (KSP), dan kerja sama penyediaan infrastruktur (KSPI).

Sebelumnya Anies mengatakan, hampir di semua kota DKI Jakarta terdapat mal yang berdiri di atas tanah negara. Walaupun begitu, dirinya enggan menyebutkan detailnya seperti apa.

"Ada lokasinya di (Jakarta) Pusat, ada yang di Barat juga. Kelihatannya di Selatan juga ada tuh. Mungkin di Timur juga ya," kata Anies saat ditemui di sebuah pengajian kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau